Jumat, 24 Juli 2015

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE LILIOPSIDA (Subclassis Lillidae)



LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE
LILIOPSIDA
(Subclassis Lillidae)



Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi04b-WrxZkKrsIC5HcnyeQglHwZ6T6vIVHC6XxUR3tUcwraw4-6ae-lvc5icI88YtP1CSmRCR59oBn5WffPhMKtS-hZDGIdl06IsqL482Zl20TRVKESB2GqjkkawvTphmFuDszAazR6CcD/s1600/logo+IAIN+Syekh+Nurjati.png



Oleh:
                                    Nama                           : Yuliana Putri
                                    NIM                            : 1413161024
                                    Kelompok                   IV (Empat)
                                    Fakultas / Jurusan        : Tarbiyah / Biologi
                                    Kelas/Semester            : Biologi A / Semester IV
                                    Asprak                         : 1. Ali Nurdin
                                                                           2. Nina Maulida


PUSAT LABORATORIUM IPA BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN IPA BIOLOGI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2015


LILIOPSIDA
(Subclassis Lillidae)

I. TUJUAN
1.      Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis Lillidae
2.      Membedakan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family – family yang ada dalam Subclassis Lillidae

II. DASAR TEORI
Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae) (Sudarsono, 2005: 20). 
Kelas Liliopsida sebagian besar berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit yang berkayu, tidak berkambium dan pembuluhnya tersebar, sistem perakarannya adalah perakaran primitif adventitif, daun pada umumnya dengan pertulangan sejajar atau linier, kecuali pada Familia Arecaeae pertulangan daunnya menjala, helaian daun seringkali berukuran kecil, dengan tangkai yang pendek dan ada pelepah, bagian-bagian bunga pada umumnya kelipatan 3, jarang kelipatan 2 atau 4, embrio biji mempunyai satu kotiledon.
Anggota subkelas Liliidae pada umumnya hidup terestial atau epifit dan jarang akuatik.Habitusnya ada yang herba, semak, bahkan pohon. Daun tersebar dan pada beberapa speciesroset batang. Bunga hipoginous dan pada beberapa species epigenous. Perhiasan bunga dalamdua lingkaran (3+3) dan seringkali keduanya petaloid. Stamen pada umumnya 1, 3, atau 6, jarang2, 4, atau lebih dari 6. Gynoecium pada umumnya terbentuk dari 3 karpel. Tipe plasentanyaaksilaris atau parietalis.
Subkelas Liliidae terdiri dari 2 ordo yaitu ordo Liliales dan ordo Orchidales, 19 familia,dan kurang lebih 25.000 species. Lebih dari 80% species merupakananggota familia Liliaceae dan Orchidaceae. Ordo liliales terdiri atas 15 familia, yaitu:Phylidraceae, Pontederiaceae, Haemodoraceae, Cynastraceae, Liliaceae, Iridaceae, Velloziaceae,Aloeaceae, Agavaceae, Xanthorroeaceae, Hanguanaceae, Taccaceae, Stemonaceae, Smilacaeae,dan Dioscoreaceae.
Ordo Liliales, kebanyakan berupa terna perenial, mempunyai rimpang. Ordo ini terdiri dari suku Liliaceae. Tumbuhan ini berupa terna dengah rimpang atau umbi lapis, kadang-ladang semak atau perdu berupa tumbuhan memanjat. Daun tunggal tersebar pada batang atau terkumpulsebagai roset akar, adakalanya reduksi dan cabang-cabang berubah menjadi kladodium. Bunga kecil sampai amat membesar dan menarik, kebanyakan banci, aktinimorf atau sedikit zygomorf. Haiasan bunga merupakan tenda bunga dan merupakan mahkota dengan atau tanpa pelekatan berupa buluh. Terdiri dari 6 daun tenda bunga, jarang hanya 4 tau lebih dari 6, kebanyakan jelas tersusun dalam dua lingkaran. Benang sari 6 jarang sampai jam 12 atau hanya 3, berhadapan dengan daun-daun tenda bunga. Tangkai sari bebas atau berlekatan dengn berbagai cara. Kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membujur, jarang dengan suatu liang pada ujungnya. Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, kebanyakan beruang tiga dengan tembuni disudut-sudut ruang. Buahnya buah kendaga atau buah buni. Suku ini ditaksir meliputi sampai 4.000 jenis tumbuhan, terbagi dalam 240 merga yang dikelompokan lagi dalam kurang lebih 12 anak suku. Daerah distribusinya meliputi seluruh dunia.(Tjitrosoepomo : 2010). Pada praktikum ini ada empat family yang digunakan yaitu Liliaceae, Iridaceae, Agavaceae, dan Orcidaceae.
a.       Family Liliaceae
Terna dengan rimpang atau umbi lapis, kadang-kadang semak atau perdu berupa tumbuhan memanjat. Daun tunggal, tersebar pada batang atau terkumpuk dengan rozet akar, adakalanya tereduksi dan cabang-cabang berubah menjadi kladodium. Bunga kecil sampai sangatbesar dan amat menarik, kebanyak banci, aktinomorf atau sedikit zigomorf atau sedikit zigomorf. Hiasan bunga berupa tenda bunga berupa tenda bunga yang menyerupai mahkota dengan atau tanpa pelekatab berupa bulu, terdiri atas 6 daun tenda bunga, jarang hanya 4 atau lebih dari6, kebanyakan jelas tersusun dalam 2 lingkaran. Benang sari 6, jarang sampai 16 atau hanya 12 atau hanya 3, berhadapan dengan daun-daun tenda bunga (Tjitrosoepomo, 2010: 414).
b.      Iridaceae
Terna perenial dengan akar-akar yang tumbuh dari rimpang, umbi sisik, atau umbi lapis. Daun-daun pipih memanjang, tersusun sebagai rozet akar atau bertunggangan pada batang dalam dua baris, berupih pada pangkalnya. Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf, kebanyakan tersusun dalam yang bersifat rasemosa, seringkali tampak sangat indah dan menarik. Hiasan bunga terdiri atas tenda bunga yang menyerupai mahkota, berbilangan 3, tersusun dalam 2 lingkaran dengan daun-daun tenda bunga yang sama atau berbeda baik dalam bentuk, struktur, maupun ukurannya, tidak lekas gugur. Benang sari 3, berhadapan dengan daun-daun tenda bunga yang dilingkaran luar, kepala sari beruang 2, membuka pada sisi yangmembelakangi putik (Tjitrosoepomo, 2010: 423).
c.       Family Iridaceae.
            Herba atau terna perennial dengan akar-akar yang tumbuh dari rimpang, umbi sisik, atau umbi lapis. Daun pipih memanjang, tersusun segabai rozet akar atau bertunggangg pada batang dalam dua baris. Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf, contoh Galadiolus vabiolus. (Tjitrosoepomo. 2010 : 423)
d.      Family Orcidaceae
            Herba, cenderung memiliki organ – organ sekulen atau berdaging tebal dengan kandungan air yang tinggi. Memiliki akar serabut tidak dalam. Batangnya beruas – ruas dan pendekdan cenderung menyerupai umbi. Daunnya  oval memanjang dengan tulang daun yang memanjang pula, khas daun monokotil. Bunganya tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian kelopak dan bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (tepal). (Wikipedia. 2012)


III. ALAT DAN BAHAN
1. Alat                                                                                    
    a. Lup
    b. Silet/Cutter
 c. Lembar hasil pengamatan dan alat tulis
2. Bahan
1.    Family  Liliaceae      : Aloe vera (Lidah buaya).
2.    Family Iridaceae       : Gladiolus gandavensis (Gladiol).
3.    Family Agavaceae    : Sanseviera trifasciata (Lidah Mertua).
4.    Family Orcidaceae    : Phalaenopsis amabilis (Anggrek Bulan).

IV. LANGKAH KERJA
1.      Spesimen  tumbuhan yang ada dalam hal habitus, pola percabangan, dan bentuk/segi penampang melintangnya diamati.
2.      Daunnya dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk dan tepian daunnya diamati.
3.      Komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya diamati serta dibandingkan.
4.      Perhiasan dan alat kelamin bunga, yaitu corolla, calyx, perigonium, stamen, dan pistillum diamati.
5.      Bagian-bagian tumbuhan seperti percabangan tumbuhan digambar, diperhatikan pula letak stipulanya, penampang memanjang bunga, stamen dan pistillum, serta bagian-bagian tumbuhan tersebut diberi nama dan digambar.



VI. PEMBAHASAN
Anggota subkelas Liliidae pada umumnya hidup terestial atau epifit dan jarang akuatik.Habitusnya ada yang herba, semak, bahkan pohon. Daun tersebar dan pada beberapa speciesroset batang. Bunga hipoginous dan pada beberapa species epigenous. Perhiasan bunga dalamdua lingkaran (3+3) dan seringkali keduanya petaloid. Stamen pada umumnya 1, 3, atau 6, jarang2, 4, atau lebih dari 6.
Praktikum kali ini adalah, mengenai Magnoliphyta, Classis Liliopsida dan Sub kelas Lillidae. Pada praktikum kali ini digunakan bahan dengan 4 spesies dalam 4 family yang berbeda dalam subclassis sama yaitu Lillidae. Diantara familynya yaitu Liliaceae dengan spesies lidah buaya (Aloe vera), family Iridaceae dengan tanaman gladiol (Gladiolus gandavensis), Agavaceae dengan spesies yang diamati yaitu lidah mertua (Sanseviera trifasciata), dan family Orchidaceae dengan mengamati spesies anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis). Berikut penjabaran dari masing-masing family dan spesiesnya;


http://anggrekayah.com/wp-content/uploads/2008/04/anggreksehat.jpg
 
Klasifikasi anggrek bulan
Divisi        : Magnoliopyta
Classis      : Liliopsida
Subclassis : Lillidae
Ordo         : Orcidales
Family      : Orcidaceae
Genus       : Phalaenopsis
Spesies     : Phalaenopsis amabilis
   Berdasarkan hasil pengamatan didapat bahwa, Phalaenopsis amabilis terlihat termasuk tanaman herba. Batang Phalaenopsis amabilis terlihat tumbuh dengan percabangan secara monopodial dengansegi penampang berbentuk bulat. Daun anggrek termasuk kedalam daun berjenis tunggal, letak daun berselang-seling. Bentuk daun Phalaenopsis amabilis yaitu lonjong dengan pertulangan daun yang sejajar. Bagian tepi daun Phalaenopsis amabilis terlihat rata, sedangkan ujung daunnya retusus dengan pangkal daun yang sesil.
Bunga Phalaenopsis amabilis berjenis tunggal dengan karangan bunga rasemosa. Simetri perbungaan anggrek terlihat zigomorf. Phalaenopsis amabilis terlihat memiliki mahkota yang berwarna ungu dengan helaian berjumlah tiga helai. Kelopanya berjenis labellum atau yang disebut dengan bibir bunga. Alat-alat kelamin pada tanaman anggrek terdiri atas benang sari yang jumlahnya banyak, berwarna kuning yang jumlahnya 2-3 kemudian terdapat putik yang bersifat infertil tidakberkembang menjadi buah.  Phalaenopsis amabilis tergolong tanaman yang berdistribusi seks monoecious.
Phalaenopsis amabilis memiliki kekhasan yaitu terdapatnya brektea. Selain itu, kekhasan lainnya yaitu terdapat pula labelum atau lidah pada bagian bunga Phalaenopsis amabili. Bagian labelum tersebut berfungsi untuk menarik serangga.
Sesuai dengan teori bahwa, Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah ("anggrek tanah") batangnya pendek dan cenderung menyerupai umbi. Sementara itu, anggrek epifit batangnya tumbuh baik, seringkali menebal dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan. Pertumbuhan batang dapat bersifat "memanjang" (monopodial) atau "melebar" (simpodial), tergantung genusnya. Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai penyimpn air.
Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakannya dari anggota suku lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian Kelopak bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal). Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam "lidah" yang melindungi suatu struktur aksesoris yang membawa benang sari dan putik. Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan dua kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut "pollinia") dan terlindung oleh struktur kecil yang harus dibuka oleh serangga penyerbuk (atau manusia untuk vanili) dan membawa serbuk sari ke mulut putik. Tanpa bantuan organisme penyerbuk, tidak akan terjadi penyerbukan (Wikipedia, 2015).
 

Klasifikasi lidah mertua
Divisi        : Magnoliopyta
Classis      : Liliopsida
Subclassis : Lillidae
Ordo         : Agavales
Family      : Agavaceae
Genus       : Sanseviera
Spesies     : Sanseviera trifasciata

Sanseviera trifasciata biasanya dikenal dengan nama lokal lidah mertua. Tumbuhan Sanseviera trifasciata terlihat termasuk ke dalam tumbuhan herba dengan pola percabangan pertumbuhan monopodial dengan batang yang berbentuk bulat. Daun Sanseviera trifasciata terlihat berjenis tunggal. Bentuk daun Sanseviera trifasciata terlihat equitant, yaitu menyerupai roset akar. Bentuk daun Sanseviera trifasciata yaitu bulat telur terbalik lanset. Pertulangan daun Sanseviera trifasciata berbentuk sejajar. Bagian tepi daun Sanseviera trifasciata yaitu terlihat rata. Sedangkan ujung daun Sanseviera trifasciata terlihat runcing/akuminatus dengan pangkal daun yang berpelepah atau dekuren. Meskipun pertulanganya sejajar pada dasarnya daun pada tanaman lidah mertua ini adalah sekulen/ berdaging. Sesuai dengan teori, tumbuhan ini berdaun tebal dan memiliki kandungan air sukulen, sehingga tahan kekeringan. Namun dalam kondisi lembap atau basah, sansiviera bisa tumbuh subur (Danang, 2010).
Tidak seperti anggrek yang perbungaannya dapat diamati. Pada tanaman lidah mertua pada saat pengamatan bunganya belum muncul. Namun menurut teori, Bunga tanaman ini tersusun dalam tandan dan umumnya berwarna putih. Bunga merupakan salah satu alat perkembangbiakan pada tanaman lidah mertua yang akan menghasilkan biji (Danang, 2010).
Bagian yang khas pada Sanseviera trifasciata adalah terdapat adanya tambahan di bagian akar berupa rhizoma yang tumbuh diatas permukaan tanah, rhizoma adalah
Penyebaran seks pada tanaman ini adalah monoseus
Pengamatan selanjutnya adalah dari family Iridaceae yang salah satu contoh tanamannya dan yang di gunakan dalam pengamatan adalah gladiol, yang memiliki klasifikasi ilmiah sebagai berikut:
Klasifikasi Gladiol
Divisi                    : Magnoliophyta
Kelas                    : Liliopsida
Subkelas               : Lilidae
Ordo                     : Iridale
Famili                   : Iridaceae
Genus                   : Gladiolus
Spesies                 : Gladiolus gandavensis
Berdasarkan hasil praktikum, Gladiolus gandavensis termasuk ke dalam tumbuhan herba, memiliki bagian batang yang tumbuh secara monopodial dan bentuk batang terlihat bulat. Daun Gladiolus gandavensis terlihat bertipe tunggal dengan perletakan daun yang equitant roset akar. Bentuk daun dari Gladiolus gandavensis yaitu terlihat berbentuk pita. Pertulangan Gladiolus gandavensis terlihat sejajar, agian tepi daun  terlihat rata. Ujung daun Gladiolus gandavensis yaitu terlihat akutus, sedangkan pangkal daun terlihat berpelepah.
Sama halnya seperti pengamatan pada tanaman lidah mertua, bunga pada gladiol pada saat itu belum mekar sehingga belum dapat diamati. Biasanya warna bunga pada tanaman ini berwarna kuning. Menurut teori, bunga gladiol mempunyai tabung berbentuk corong yang melebar pada bagian ujungnya.  Bunga terdiri dari kelopak dan mahkota  yang masing-masing terdiri atas tiga helai yang tidak sama besar, dan menyempit di bagian pangkalnya. Bunga tersusun dari banyak bunga yang disebut floret berbentuk tandan dan berasal dari sumbu terminal , yang berjumlah 8-20 kuntum.  Jumlah floret  tergantung pada kultivar dan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti cahaya , suhu dan kelembaban.  Floret berbentuk bundar , segitiga atau seperti anggrek dan penampakan petal dapat polos, mengkerut, menggelambir. menekuk keluar atau melancip [ada bagian ujung.  Ukuran floret sangat bervariasi, dari yang kecil berukuran 2 cm sampai yang besar berdiameter 18 cm atau lebih.  Floret tersusun satu-satu atau sejajar dan ada pula yang berpasangan.Berdasarkan ukuran floret kultivar gladiol  diklasifikasikan ke dalam 5 kelas, yaitu dari ukuran kurang dari 6,4 cm sampai lebih dari 14 cm, dan berdasrakan warnanya ke dalam 10 kelas warna dari putih hingga kecoklatan serta kepekatan warna dari pucat hingga kelam. Inisiasi bunga terjadi pada saat daun ketiga muncul dan berakhir kira-kira bersamaan denganterbentuknya daun keenam atau daun ketujuh (Lala, 2012). Penyebaran seks pada tanaman ini adalah monoseus.
Bagian yang khas yang ditemukan pada gladiol adala ditemukannya stolon yang menghubungkan tanaman satu dan yang lain. Stolon adalah
Pengamatan terakhir adalah pada tanaman lidah buaya, Liday Buaya Ciri-cirinya biasa hidup di tempat yang memiliki suhu panas atau baiasa di tanam di dalam pot ataupun di pekarang rumah untuk dijadikan tanaman hias.
Klasifikasi Lidah Buaya
Divisi        : Magnoliopyta
Classis      : Liliopsida
Subclassis : Lillidae
Ordo         : Liliales
Family      : Liliaceae
Genus       : Aloe
Spesies     : Aloe vera
Lidah buaya merupakan tanaman yang berasal dari family Liliaceae pada kelas Liliopsida. Berdasarkan pengamatan, Aloe vera terlihat termasuk tanaman herba,  memiliki pertumbuhan batang yang monopodial dengan bentuk batang yang bulat.
Berdasarkan dari kenampakkan bagian daunnya, Aloe vera terlihat memiliki macam daun yang tunggal. Letak pertumbuhan daun terlihat secara equitant, yaitu menyerupai roset batang. Bentuk daun Aloe vera terlihat berbentuk bulat telur lanset, pertulangan daunnya, membentik garis-garis yang memanjang, atau dengan kata lain Aloe vera memiliki pertulangan daun yang sejajar. Namun pada dasarnya daunnya termasuk sekulen atau berdaging sehingga sulit diamati pertulangan daunnya. Sedangkan pada bagian tepi daun Aloe vera berbentuk serulatus atau berduri. Ujung daun Aloe vera terlihat runcing, atau disebut juga dengan akutus dengan bagian pangkal daun berpelepah atau biasanya dekuren.
Bunga tidak dapat diamati, namun unga Aloe Vera berwarna kuning atau kemerahan berbentuk pipa yang mengumpul, keluar dari ketiak daun. Bunga memiliki ukuran kecil, tersusun dalam rencanaian berupa tandan, dan panjangnya dapat meraih 1 mtr.. Bunga umumnya nampak apabila ditanam di pegunungan (Lala, 2012).
Aloe vera berdasarkan perbungaannya, memiliki distribusi seks yang monoecious. Namun meskipun  Aloe vera termasuk monoecious,  bunga Aloe vera sangat jarang sekali untuk ditemuai. Hal ini dikarenakan bunga Aloe vera  termasuk bunga yang musiman. Aloe vera biasa di kenal dengan nama lokal lidah buaya memiliki kekhasan yaitu pada bagian tepi daunnya terdapat duri sebagai adaptasi diri terhadap lingkungan. Selain itu, kekhasan lain ialah memiliki tuber, yaitu bagian batang yang tumbuh di bawah tanah.

Aloe vera memiliki manfaat yang beragam. Contoh manfaat dari Aloe vera yaitu sebagai penyubur rambut pada kepala jika lendir yang berdapat di dalam daun Aloe vera dioleskan. Selain itu, Aloe vera dewasa ini sudah dapat dikembangkan sebagai makanan untuk menyeimbangkan suhu dalam tubuh.
              






VII. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1.    Sub kelas Lilidae memiliki ciri yaitu termasuk tumbuhan herba yang basah dan tidak berkayu.
2.    Karakteristik Phalaenopsis amabilis (Anggrek bulan) yaitu terdapatnya bunga braktea, labelum dan kolumna, termasuk kedalam tumbuhan epifit.
3.    Lidah mertua (Sansiviera trifasciata) memiliki ciri daun tunggal, tegak, terdapat rhizoma atau rimpang yang tumbuhnya diatas tanah.
4.    Karakteristik dari gladiol adalah terdapat bagian akar yaitu stolon yang menghubungkan satu tanaman ketanaman lainnya.Daunnya  roset akar dan bunganya berwarna kuning.
5.    Aloe vera memiliki ciri daun sekulen atau berdaging, daunnya tunggal roset batang.













PERTANYAAN
1.    Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Subclassis Lillidae?
2.    Jelaskan kekhasan Gladiolus gandavensis?
3.    Tuliskan dan jelaskan spesies tumbuhan anggota Subclassis Lillidae yang berperan sebagai tanaman hias?
4.    Jelaskan perbedaan dari Pinophyta dengan Magnoliopsida?
5.    Jelaskan perbedaan dari Magnoliopsida dengan Liliopsida?

JAWABAN
1.      Ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Subclassis Lillidae yaitu berupa terna dengah rimpang atau umbi lapis, kadang-ladang semak atau perdu berupa tumbuhan memanjat. Daun tunggal tersebar pada batang atau terkumpulsebagai roset akar, adakalanya reduksi dan cabang-cabang berubah menjadi kladodium. Bunga kecil sampai amat membesar dan menarik, kebanyakan banci, aktinimorf atau sedikit zygomorf. Haiasan bunga merupakan tenda bunga dan merupakan mahkota dengan atau tanpa pelekatan berupa buluh.
2.      Kekhasan Gladiolus gandavensis yaitu memiliki tenda bunga&braktea.
3.      Spesies tumbuhan anggota Subclassis Lillidae yang berperan sebagai tanaman hias yaitu Aloe vera (Lidah buaya) dengan keunikannya terdapat duri di bagian tepi daunnya, Gladiolus gandavensis (Gladiol) dengan kekhasan braktea dan bunganya yang bertenda dan sangat indah, Sanseviera trifasciata (Lidah Mertua) dengan bentuknya yang indah dan kekhasannya memiliki tuber, Phalaenopsis amabilis (Anggrek Bulan) dengan kekhasannya yaitu memiliki labelum dan bunganya sangat indah serta berwarna mencolok.
4.      Perbedaan dari Pinophyta dengan Magnoliopsida yaitu pada Pinophyta alat reproduksinya berupa strobilus, sedangkan pada Magnoliopsida alat  reproduksinya berupa bunga.
5.      Magnoliopsida rata-rata tumbuhannya tinggi-tinggi dan berupa pohon yang berkayu. Sedangkan Liliopsida biasanya tumbuhannya pendek dan berupa herba atau semak.



DAFTAR PUSTAKA

Asep. 2013. Panduan Praktikum Botani Phanerogamae. Cirebon: IAIN SNJ Press.
Danang. 2010. Sansiviera trifasciata: www.blogspot.com/09/06/10/danang/lidah mertua. Diakses pada 17 Mei 2015.
Lala. 2012.  Lidah Buaya: www.wordpress.com/lidah -buaya. Diakses pada 17 Mei 2015.
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi  Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Wikipedia. 2015.  Anggrek Bulan: http://wikipedia.com/angrek-bulan. Diakses pada 17 Mei 2015.