Jumat, 24 Juli 2015

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE MAGNOLIOPHYTA (Subclassis Asteridae)



LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE
MAGNOLIOPHYTA
(Subclassis Asteridae)



Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi04b-WrxZkKrsIC5HcnyeQglHwZ6T6vIVHC6XxUR3tUcwraw4-6ae-lvc5icI88YtP1CSmRCR59oBn5WffPhMKtS-hZDGIdl06IsqL482Zl20TRVKESB2GqjkkawvTphmFuDszAazR6CcD/s1600/logo+IAIN+Syekh+Nurjati.png



Oleh:
                                    Nama                           : Yuliana Putri
                                    NIM                            : 1413161024
                                    Kelompok                   IV (Empat)
                                    Fakultas / Jurusan        : Tarbiyah / Biologi
                                    Kelas/Semester            : Biologi A / Semester IV
                                    Asprak                         : 1. Ali Nurdin
                                                                           2. Nina Maulida


PUSAT LABORATORIUM IPA BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN IPA BIOLOGI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2015


MAGNOLIOPHYTA
(Subclassis Asteridae)
I. TUJUAN
1.      Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis Asteridae
2.      Membedakan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family – family yang ada dalam Subclassis Asteridae

II. DASAR TEORI
Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae) (Sudarsono, 2005: 20).  Terdapat beberapa sub kelas dari magnoliophyta, adapun pada praktikum kali ini dibahas satu sub kelas yaitu Asteriddae.
Subkelas Asteriidae merupakan subkelas yang anggap paling maju diantara subkelas pada kelas Magnoliophyta hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa kriteria yang maju dimiliki oleh subkelas ini antara lain, secara umum berhabitus pohon, semak dan herba dengan pola percabangan simpodial, daun tunggal ataupun majemuk, bunga hipogin, perigin sampai epigin, salah satu ciri khas yang dimiliki oleh subkelas ini yaitu Corolla simpetal, beberapa stamen epipetal sering ada cakram nektar, pollen berinti 2 atau 3, Triaperture, ginesium apokarpi atau sinkarpi, ovarium superum atau inferum, plasenta bervariasi (Mostly aksilar), ovulum unitegmik, substansi senyawa iridoid dan atau alkaloid (Asep, 2013: 15).
Subclassis Asteridae mempunyai 11 ordo dan 49 family. Asteridae mempunyai karakteristik bunga simpetal jarang polypetal dan apetal; stamen banyak yang isomerus dengan lobus corolla, tidak pernah bersebrangan dengan lobus, ovul unitegmic dan tenuinuclear, mempunyai tapetum; carpel biasanya 2, jarang 3 sampai 5 atau lebih.
a.      Familia Asteraceae
Familia Asteraceae merupakan familia yang paling maju diantara familia sebelumnya adapun kriterian familia ini anatar lain habitusnya berupa herba, semak jarang berupa pohon, kadang-kadang dengan getah seperti susu, daun berseling atau berhadapan , tunggal atau terbelah , bunga kecil, kelamin tumbuhan biseksual atau uniseksual , bersimetri banyak atau tidak, berjumlah banyak atau sedikit dan tersusun pada involukrum (kapitulum ), kaliks mereduksi atau berubah bentuk menjadi pappus, korolla berbentuk tabung , berligula atau mempunyai 2 labia, stamen 5, epipetalus, antena menyatu, ginesium berkarpela 2 , ovarium inferum, satu lokulus, satu ovarium, stilus simpel, bercabang 2, buah berupa buah actena (kipsela), dan biji eksalbuminus.
Daun tunggal, tanpa stipula, letaknya tersebar atau berhadapan, bunga majemuk (kapitulum) dikelilingi braktea involukrum, memiliki 3 bentuk bunga yaitu bunga pita, bunga tabung, dan bunga bibir. Contoh tumbuhannya adalah Ageratum conyzoides (Babadotan) (Anonim, 2011).
b.      Familia Rubiaceae
Familia Rubiaceae merupakan familia yang habitusnya berupa semak, perdu atau pohon-pohon dan jarang berupa terna, daun tunggal berhadapan atau berkarang, dengan daun penumpu dalam ketiak atau antar tangkai , bunga dalam rangkaian yang bersifat rasemus atau simos, sering berbentuk seperti bongkol, simetri bunga aktinomorf atau zygomorf, kelamin tumbuhan banci atau berkelamin tunggal, biasanya berbilangan 4-5 kadang-kadang lebih, daun-daun berkelopak sebagai katup, daun mahkota berlekatan dengan bentuk mahkota bermacam-macam, benang sari melekat pada mahkota, berseling dengan taju-taju mahkota, jarang jumlah benang sari lebih kecil, dalam bunga biasannya terdapat cakram, bakal buah inferum , beruang-ruang, jarang 1- banyak, tiap ruang dengan 1-banyak bakal biji, tangkai putik 1, buah bermacam-macam, jarang hanya beruang 1, biji kebanyakan mempunyai endosperm, lembaga lurus atau bengkok.. Contoh tumbuhannya adalah Ixora javanica (Soka) (Tjitrosoepomo,2010).
c.       Familia Solanaceae
Familia Solanaceae merupakan familia yang habitusnya berupa terna, semak atau perdu, kadang-kadang berupa pohon, daun tunggal , berlekuk atau berbagi sampai majemuk, duduknya tersebar , karena pergeseran letak pada buku-buku kadang-kadang hampir berpasangan , tanpa daun penumpu , bunga banci , aktinomorf atau zigomorf, kebanyakan berbilangan 5, kelopak terdiri atas daun-daun kelopak yang berlekatan , demikian pula mahkotanya yang berbentuk bintang , terompet atau corong , benang sari 5, dalam bunga yang zigomorf 1 diantaranya mandul, semunya tertanam pada mahkota , bakal buah menumpang, beruang 2 dengan sekat yang miring terhadap bidang median, kadang-kadang beruang lebih banyak , tiap ruang berisi banyak bakal biji, tangkai putik 1, buahnya buah buni atau buah kendaga, biji dengan endosperm lembaga bengkok atau melingkar seperti cincin.
Bunga tunggal atau majemuk, pentamer, sepal bersatu dan persisten, petal bersatu berbentuk seperti corong. Contohnya adalah Solanum nigrum (Leunca) (Tjitrosoepomo,2010).
d.      Familia Convolvulaceae
Habitus bervariasi, batang berongga, bunga tunggal atau majemuk, bentuknya actinomorph, petal bersatu berbentuk lonceng. Contohnya Ipomoea aquatica (kangkung).
Familia Convolvulaceae merupakan familia yang habitusnya berupa herba, semak , perdu dan pohon ( akuatik batang berongga ), daun tunggal atau majemuk tanpa stipula dengan letak tersebar, perbungaan tunggal atau majemuk, simetri bunga actinomorf , biseksual, tetra atau pentamer, sepal lepas, persisten, petal bersatu , umumnya membentuk lonceng , stamen sebanyak petal, pistil 1 , stigma 1-2, ruang sebanyak karpel, 2 ovul tiap ruang , ovarium superum. familia ini akan diwakili oleh tanaman Ipomoea aquatica(Tjitrosoepomo,2010).
e.       Familia Verbenaceae
Familia Verbenaceae merupakan familia yang habitusnya berupa herba dan perdu dengan daun tunggal tanpa stipula serta letak daunnya berhadapan , perbungaan majemuk dengan simetri bunga aktinomorfdan kadang-kadang Zygomorf, kelamin tumbuhan biseksual, mahkota berbentuk seperti bintang atau pentamer, sepal bersatu persisten , petal bersatu ( tubus,limbus dan faux ), berbibir 2, stamen 2-4, epipetal, pada Tectona 5 ( 4 dydinamus dan 1 staminodium ), pistil 1, letak ovarium superum, stylus 1, karpel 2-4 , plasenta aksilaris. Contoh spesiesnya adalah Duranta erecta (Anak Nakal) (Anonim, 2009).
f.       Familia Apocynaceae
Familia Apocynaceae merupakan familia yang habitusnya berupa semak, perdu atau pohon dengan buluh getah yang tidak beruas-ruas, seringkali memanjat , dengan daun tunggal yang duduk berhadapan atau berkarang , tanpa daun penumpu , bunga banci, aktinomorf, berbilangan 5 jarang berbilangan 4, kelopak berbagi dalam, daun mahkota berlekatan membentuk buluh yang relatif panjang dengan diatas taju-taju yang dalam kuncup terpuntir kesuatu arah , benang sari sebagian berlekatan dengan buluh mahkota, berseling dengan taju-taju mahkota , kepala sari panjang bangun anak panah dan penghubung ruang sari yang runcing , bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, beruang 1 dengan 2 tembuni pada dinding , ada kalanya bakal buah beruang 2, atau terdapat 2 bakal buah yang tangkai putiknya berlekatan , dengan banyak bakal biji , bakal buah dikelilingi cakram yang berlekuk 4-5 atau berbelah 2, tangkai putik 1 dengan penebalan dekat kepala putiknya , biji sering bersayap atau berambut , mempunyai endosperm sedikit atau tanpa endosperm, lembaga besar dan lurus.
Bunga tunggal atau majemuk, petal terdiri atas tubus, limbus, faux. Kuncup bunga biasanya terpilin (kontortus), buah tunggal atau ganda. Contohnya Plumeria acuminate (Kamboja) Duranta erecta (Anak Nakal) Ipomoea aquatica (kangkung) Solanum nigrum (Leunca) Ixora javanica (Soka) Ageratum conyzoides (Babadotan) (Anonim, 2009).

III. ALAT DAN BAHAN
1. Alat                                                                                    
    a. Lup
    b. Silet/Cutter
 c. Lembar hasil pengamatan dan alat tulis
2. Bahan
1.      Ageratum conyzoides (Babadotan)
2.      Ixora javanica (Soka)
3.       Solanum nigrum (Leunca)
4.      Ipomoea aquatica (kangkung)
5.       Duranta erecta (Anak Nakal)
6.      Plumeria acuminate (Kamboja)

IV. LANGKAH KERJA
1.      Spesimen  tumbuhan yang ada dalam hal habitus, pola percabangan, dan bentuk/segi penampang melintangnya diamati.
2.      Daunnya dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk dan tepian daunnya diamati.
3.      Komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya diamati serta dibandingkan.
4.      Perhiasan dan alat kelamin bunga, yaitu corolla, calyx, perigonium, stamen, dan pistillum diamati.
5.      Bagian-bagian tumbuhan seperti percabangan tumbuhan digambar, diperhatikan pula letak stipulanya, penampang memanjang bunga, stamen dan pistillum, serta bagian-bagian tumbuhan tersebut diberi nama dan digambar.



VI. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini adalah mengenai Magnoliophyta pada subclassis Asteridae. Subclassis asteridae memiliki karakteristik diantaranya, bunga simpetal jarang polypetal dan apetal; stamen banyak yang isomerus dengan lobus corolla, tidak pernah bersebrangan dengan lobus, ovul unitegmic dan tenuinuclear, mempunyai tapetum; carpel biasanya 2, jarang 3 sampai 5 atau lebih (Anonim, 2009). Pada praktikum kali ini terdapat enam spesies tumbuhan yang diamati, yaitu babandotan (Ageratum conyzoides) yang merupakan family Apocynaceae, Ixora javanica (Bunga soka) berasal dari family Rubiaceae, Leunca (Solanum nigrum) merupakan family Solanaceae, Kangkung (Ipomoea aquatic) yang berasal dari family Concovulaceae atau biasa disebut kangkung-kangkungan , tanaman anak nakal (Duranta erecta) yang merupakan famili Verbenaceae,dan Kamboja (Adenium obesum) yang merupakan family Apocynaceae. Berikut pembahasan dari setiap spesiesnya;
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/24/Ageratum_conizoides_in_Narshapur_forest,_AP_W_IMG_0805.jpgKlasifiksi Babadotan
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub classis       : Asteridae
Ordo                : Asterales
Family             : Asteraceae
Genus              : Ageratum
Spesies            : Ageratum conyzoides
Berdasarkan hasil praktikum, didapat bahwa babandotan memiliki habitus semak, percabangannya monopodial dengan bentuk segi penampang yang bulat. Babandotan memiliki macam daun yang majemuk dengan filotaksis daunnya yang tersebar. Bentuk daun tumbuhan ini adalah bulat telur, pertulangan daun yang menyirip, tepi daun bergerigi, ujung daunnya runcing atau cuspidatus sedangkan pangkal daunnya tumpul atau petiolatus.
Pengamatan pada perbungaannya, bunga babandotan termasuk kedalam macam bunga yang majemukdengan bentuk bonggol atau disebut juga kapitulum. Karangan  bunga babandotan yakni simosa karena percabangan bunganya banyak. Sedangkan simetri bunga babandotan tidak dapat dibagi atau sulit diamati sehingga digolongkan kedalam asimetris atau tidak simetri.
Perhiasan bunga dari babndotan sulit dibedakan antara mahkota dan kelopaknya sehingga bunga ini memiliki perigonium atau tenda bunga, yang mana setelah diamati bentuk bunganya lebih condong kepada bentuk mahkota bunganya. Namun, terdapat alat-alat kelamin bunga berupa benang sari yang berjumlah banyak dan berwarna ungu serta bentuk yang seperti benang pendek dan tekstur yang halus. Sedangkan putiknya termasuk kedalam ovarium inferum atau berada di bawah.distribusi seks pada babandotan adalah monoseus. Pada seluruh bagian tubuh babandotan terdapat bagian tambahan yaitu terdapat bulu-bulu halus atau yang disebut dengan trikoma.
Sesuai dengan teori menurut Pujiyanto, 2004 bahwa Ageratum conyzoides memiliki, Habitus : Herba, 1 tahun, tinggi 10 – 120 cm. Batang : Tegak atau terbaring. Daun : Tunggal, bulat telur, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgit, panjang 3 – 4 cm, lebar 1 – 2½ cm, pertulangan menyirip, tangkai pendek, hijau. Bunga : Majemuk, di ketiak daun, bongkol menyatu menjadi karangan, bentuk malai rata, panjang 6 – 8 mm, tangkai berambut, kelopak berbulu, hijau, mahkota bentuk lonceng, putih atau ungu. Buah : Padi, bulat panjang, bersegi lima, gundul atau berambut jarang, hitam. Biji : Kecil, hitam. Akar : Tunggang, putih kotor.
Babadotan mempunyai macam bunga majemuk dengan karangan bunga kapitulum dan simetri bunga actinomorf. Pada perhiasan bunga jumlah corolla sangat banyak dan berwarna putih. Calyx nya tidak terlihat oleh karena itu perigoniumnya membentuk valvatus.  Babadotan hanyalah tumbuhan liara yang bisa tumbuh dimana saja (Tjitrosoepomo, 2010: 24-26).
Daun Ageratum conyzoides berkhasiat sebagai obat luka baru, penurun panas, disentri dan obat wasir. Tanaman ini mengandung kumarine, eugenol 5%, dan HCN. Daun dan bunga Ageratum conyzoides mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol, di samping itu daunnya juga mengandung minyak atsiri.

http://gambargambarbunga.com/wp-content/uploads/2014/02/gambar-beberapa-bunga-soka-merah-sebagian-mekar.jpgKlasifikasi Bunga soka
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Subclassis        : Asteridae
  Ordo              : Rubiales
Family             : Rubiaceaea
Genus              : Ixora
Spesies            : Ixora javanica
Pengamatan selanjutnya yaitu bunga soka, berdasarkan hasil pengamatan berhabitus semak dengan mengandung sedikit kayu, pola percabangannya simpodial dengan bentuk atau segi penampang bulat dan kulit batang kasar. Daunnya tunggal  yang letaknya berhadapan opposita. Susunan urat daun menyirip (peninervis) , bentuk daun lonjong  dengan tepi daun yang rata. Ujung daun meruncing atenuatus akuminatus dan pangkal daun petiolatus.
Bunga soka adalah bunga majemuk  atau hippocrateiform karena tumbuh bertumpuk dalam satu tangkai terdapat banyak bunga dengan karangan bunga simosa dan simetri bunganya actinomorf. Corolla soka mempunyai tiga bagian yakni helaian mahkota disebut fauks, bagian tengah disebut limbus, dan bagian bawah yang berbentuk tabung namun seperti jarum disebut tubus. Calyxnya berwarna hijau dan menyatu. Stamen empat berwarna merah dan pistilum berwarna kuning melekat pada mahkota. Distribusi seksnya monoecious (berumah satu) terdapat dua kelamin dalam satu individu.
Tanaman soka ini banyak dipeliharan di pekarangan rumah sebagai tanaman hias karena memiliki nilai estetik dari perhiasan bunganya yang memancar seperti kembang api.



Pengamatan yang ketiga yaitu mengamati Leunca (Solanum nigrum). Klasifikasinya,
http://daunbuah.com/wp-content/uploads/2014/07/leunca.jpgKingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Subclassis        : Asteridae
Ordo                : Asteridales
Family             : Solanaceae
Genus              : Solanum
Spesies            : Solanum nigrum

Berdasarkan hasil pengamtan didapat bahwa Leunca (Solanum nigrum) memiliki habitus berupa semak dengan percabangan monopodial berbentuk bulat. Memiliki daun majemuk dengan filotaksis daun yang tersebar, bentuk daunnya bulat telur, pertulangan daunnya menyirip, tepi daunnya rata, ujung daunnya yang meruncing begitupun pada pangkal daunnya.
Bunganya berupa bunga majemuk dengan karangan bunga rasemosa dan bersimetri bunga aktinomorf. Perhiasan bunganya berupa mahkota dan kelopak. Dengan mahkota bunga berjumlah 5 petal dan berwarna putih sedangkan kelopaknya berwarna hijau dan berjumlah 5. Benang sarinya bewarna kuning berjumlah 5 sedangkan putiknya berjumlah 1 dan berwarna putih. Terdapat bagian tambhan pada tanaman leuncha di bagian daunnya berupa daun-daun kecil atau daun penumpu.
Sesuaidengan teori menurut (Ismanto, 2000) bahwa, tanaman ini termasuk ke dalam golongan semak, dengan tinggi lebih kurang 1,5 m. Memiliki akar tunggang dengan warna putih kocoklatan. Batang tegak, berbentuk bulat, lunak, dan berwarna hijau. Berdaun tunggal, lonjong, dan tersebar dengan panjang 5-7,5 cm ; lebar 2,5-3,5 cm. Pangkal dan ujung daun meruncing dengan tepi rata. Pertulangan daun menyirip. Daun mempunyai tangkai dengan panjang ± 1 cm dan berwarna hijau. Bunga berupa bunga majemuk dengan mahkota kecil, bangun bintang, berwarna putih, benang sari berwarna kehijaunan dengan jumlah 5 buah. Tangkai bunga berwarna hijau pucat dan berbulu. Buah berbentuk bulat, jika masih muda berwarna hijau, dan berwarna hitam mengkilat jika sudah tua ukurannya kira-kira sebesar kacang kapri Biji berbentuk bulat pipih, kecil-kecil, dan berwarna putih.
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRqLievLLYhO9IH0zK2EkjmPzHgC4mnG62CL0YRCsgnRV6Cp0S7EwKlasifikasi Kangkung
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Subclassis        : Asteridae
Ordo                : Asteridales
Family             : Convulvulaceae
Genus              : Ipomoea
Spesies            : Ipomoea aquatica
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa kangkung berhabitus herba dengan percabangan monopodial serta segi penampangnya bulat dan berongga. Kangkung berdaun licin dan jenis daunnya tunggal yang filotaksisnya tersebar. Bentuk daun sagitatus (mata anak  panah) dengan susunan urat daun menyirip. Tepi daun rata, ujung daun obtusus, dan pangkal daun auriculatus.
Macam bunga Ipomea aquatic adalah tunggal dan memiliki perbungaan rasemosa (monopodial). Simetri bunga actinomorf. Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan menghasilkan bunga  dengan mahkota 5 bewarna putih keunguan, yang menghasilkan kantung yang mengandung empat biji benih. Jenis kedua adalah dengan daun sempit memanjang, biasanya tersusun menyirip tiga. Bagian atas mahkota berwarna putih dan ungu di tengahnya dengan belahan mahkota 5 yang terdapat pola bintang pada mahkotanya. Stamen berjumlah 5 mengelilingi satu putik di tengah dan berwarna putih. Penyebaran seks pada tanaman kangkung adalah monoseus karena terdapat dua kelamin dalam satu tumbuhan.
Karangan bunga di ketiak, bentuk payung berbunga sedikit, daun pelindung kecil. Daun kelopak bertepi pucat, gundul, bulat telur, memanjang, tumpul, panjang 8 mm. mahkota ros atau lila pucat, sering dengan tengah ungu, jarang keseluruhan putih, bentuk corong , panjang 3-5 cm. Tepian lebar 5 cm, benag sari tertancap dalam, tidak sama panjangnya, tonjolan dasar bunga bentuk cincin. Tangkai putik bentuk benang. Kepala putik bentuk kepala rangkap. Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara generative (Steenis, 2005).
Kandungan  tryptophan yang tinggi dalam kangkung bisa mempengaruhi seseorang untuk tertidur. Hal ini karena tryptophan merupakan asam amino yang digunakan tubuh untuk membuat serotonin, yaitu neurotransmitter yang memperlambat jalur lalu lintas saraf otak. (Dasuki, 1992:  67-68).
Selanjutnya pengamatan pada family Verbenaceae pada spesies anak nakal, berikut klasifikasi dan bahasannya,
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/94/Duranta_erecta.jpgKlasifikasi tanaman anak nakal
Devisi             : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Subkelas          : Asteriidae
Ordo                : Lamiales
Familia            : Verbenaceae
Genus              : Duranta
Species            : Duranta erecta


Berdasarkan hasil praktikum, tanaman anak nakal berhabitus perdu dengan pola percabangannya simpodial dengan segi penampang bulat. Daunnya majemuk dan letaknya berhadapan. Bentuk daun bulat telur dengan pertulangan daun menyirip, tepi daun bergerigi, ujung daun  runcing akutus, dan pangkal daun petiolatus.
Bunga berwarna biru sampai ungu dengan rona putih, tersusun dalam satu cabang yang keluar dari ketiak cabang atau ujung cabang, berbunga sepanjang tahun. Termasuk kedalam bunga majemuk berbentuk corong dengan karangan bunga simosa. Simetri bunga aktinomorf. Mahkota terdiri atas 5 petal berwarna ungu dan kelopaknya berwarna hijau. Alat kelamin bunga terdapat putik berwarna kuning dan putik yang berupa ovarium inferum dan distribusi seksnya monoseus. Selain itu terdapat bagian tambahan pada tanaman di bagian ketiak daun berupa spina atau duri.
Sesuai dengan teori mengenai tanaman anak nakal memiliki mahkota berbentuk pentamer yakni petal bersatu (fauks, limbus, dan tubus) letaknya epipetal dan sepal bersatu persisten. Stamen berjumlah 2-4, ovarium superum dan plasenta aksilaris. Distribusi seks Duranta erecta ialah monoeseus. Daun dan buahnya beracun bagi manusia dan hewan peliharaan besar (dilaporkan telah membunuh anjing dan kucing) meskipun tidak berakibat apa-apa terhadap burung.(Campbell, 2008: 234-245).     
http://alamendah.files.wordpress.com/2014/09/adenium-obesum.jpg?w=318Pengamatan yang terakhir yaitu mengamati Kamboja (Adenuim obesum). Klasifikasinya,
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Subclassis        : Asteridae
Ordo                : Gentianales
Family             : Apocynaceae
Genus              : Adenium
Spesies            : Adenium obesum
Berdasarkan hasil pengamatan, kamboja jepang memiliki habitus perdu dengan percabangan simpodial berbentuk bulat. Kamboja memiliki batang yang membesar namun tidak keras dan didalamnya bergetah. Kamboja memiliki daun majemuk, bentuk daunnya bulat telur terbalik lonjong dengan pertulangan menyirip, tepi daunnya rata, ujung daun mukronatus, pangkal daunnya dekuren.
Bunga kamboja jepang adalah bunga majemuk yang berbentuk tabung dengan karangan bunga rasemosa dan simetri bunganya actinomorf. Mahkota berjumlah 5 berwarna putih kemerah jambuan dan calyx berjumlah 5 berwarna hijau. Stamen 5 dengan serbuk sari yang menempel pada mahkota dan ovarium suferum (stamen berada di atas ovarium). Distribusi seksnya monoeseus.

VII. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1.         Ciri-ciri  khusus dari asteridae yaitu memiliki  keragaman habitus, pertulangan daun yang sudah berpola, dan alat perkembangbiakan berupa bunga dengan ciri khas mahkota berbentuk tabung atau mirip terompet. Bunganya kebanyakan simpetal Corollanya dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu limbus, fauks, dan tubus. Batangnya mempunyai rambut-rambut halus.
2.         Kekhasan tumbuhan family Asteraceae yakni karangan bunganya berbentuk kapitulum contohnya pada spesies babandotan. Selain itu, memiliki daun penumpu atau stipula.
3.         Family  Convolvulaceae atau disebut kangkung-kangkungan berabitus herba, memiliki ciri khas batang berongga tak berkayu, bunga tunggal dengan petal bersatu berbentuk lonceng.
4.         Solanum nigrum, family solanaceae memiliki karakteristik bunga majemuk, pentamer, sepal bersatu dan persisten, petal bersatu berbentuk seperti corong.
5.         Family Apocinaceae dengan spesies kamboja memiliki bunga tunggal atau majemuk, petal terdiri atas tubus, limbus, faux. Kuncup bunga biasanya terpilin (kontortus).
6.         Ixora javanica merupakan family Rubiaceae memiliki ciri khas bunga dengan petal yang terdiri dari tubus yang berbentuk jarum, dan fauksnya berjumlah empat helai.
7.         Family Verbenaceae dengan spesies tanaman anak nakal memiliki ciri khas habitus perdu dan terdapat spina atau duri di ketiak daunnya.




















PERTANYAAN DAN JAWABAN:
1.      Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada subclassis Asteridae?
Jawaban: Kemajuan dalam keragaman habitus, pertulangan daun yang sudah berpola, dan alat perkembangbiakan berupa bunga denga ciri khas mahkota berbentuk tabung atau mirip terompet.
2.      Jelaskan kekhasan tumbuhan yang termasuk ke dalam Asteraceae, Solanaceae, dan Convolaceae?
Jawaban: Kekhasan tumbuhan family Asteraceae yakni karangan bunganya berbentuk kapitulum. Kekhasan tumbuhan pada family Convolvulaceae ialah habitusnya herba menjalar.
3.       Jelaskan kekhasan dari Ageratum conyzoides dilihat dari bunganya?
Jawaban: bunganya majemuk membentuk perbungaan kapitulum karena jumlah mahkotanya kecil dan banyak sekali sehingga calyx membentuk seperti mangkuk lebar.
4.      Jelaskan kekhasan dari Mussaenda frondosa dilihat dari bunganya?
Jawaban: Kekhasan bunga Mussaneda frondosa adalah mahkota berupa brachtea dengan permukaan yang berbulu halus. Bentuk bunga seperti kertas kusut.
5.      Tuliskan salah satu family yang anggotanya banyak termasuk ke dalam kelompok sayuran?
Jawaban: Family Convolvulaceae.





DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Magnoliophyta sub kelas asteridae: http://dnabio71liliopsida. blogspot.com/2009/07/magnoliophyta-subkelas-asteridae.html. Diakses pada 12 Mei 2015.
Asep. 2013. Panduan Praktikum Botani Phanerogamae. Cirebon: IAIN SNJ Press.
Campbell, Neil. A. 2008. Biologi Umum Jilid 2 Edisi 8. Jakarta: Erlangga
Dasuki, Undang Ahmad. 1992. Fitografi. Bandung: Pusat Ilmu Hayati ITB
Irnaningtyas. 2011. Dunia Tumbuhan. Jakarta: Erlangga
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi  Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar