LAPORAN
PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE
MAGNOLIOPHYTA
(Subclassis
Asteridae)
Oleh:
Nama : Yuliana Putri
NIM : 1413161024
Kelompok : IV (Empat)
Fakultas /
Jurusan : Tarbiyah / Biologi
Kelas/Semester : Biologi A /
Semester IV
Asprak : 1. Ali Nurdin
2. Nina Maulida
PUSAT
LABORATORIUM IPA BIOLOGI
FAKULTAS
TARBIYAH JURUSAN IPA BIOLOGI
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2015
MAGNOLIOPHYTA
(Subclassis
Asteridae)
I.
TUJUAN
1. Menemukan ciri-ciri khusus spesies
tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis Asteridae
2. Membedakan ciri-ciri khusus tumbuhan
yang termasuk pada family – family yang ada dalam Subclassis Asteridae
II.
DASAR TEORI
Magnoliophyta
atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan
generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri
atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan
dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina
berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah
(karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya
terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di
dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu
magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae) (Sudarsono, 2005: 20). Terdapat beberapa sub kelas dari
magnoliophyta, adapun pada praktikum kali ini dibahas satu sub kelas yaitu Asteriddae.
Subkelas Asteriidae
merupakan subkelas yang anggap paling maju diantara subkelas pada kelas
Magnoliophyta hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa kriteria yang maju
dimiliki oleh subkelas ini antara lain, secara umum berhabitus pohon, semak dan
herba dengan pola percabangan simpodial, daun tunggal ataupun majemuk, bunga
hipogin, perigin sampai epigin, salah satu ciri khas yang dimiliki oleh
subkelas ini yaitu Corolla simpetal, beberapa stamen epipetal sering ada cakram
nektar, pollen berinti 2 atau 3, Triaperture, ginesium apokarpi atau sinkarpi,
ovarium superum atau inferum, plasenta bervariasi (Mostly aksilar), ovulum
unitegmik, substansi senyawa iridoid dan atau alkaloid (Asep, 2013: 15).
Subclassis Asteridae mempunyai 11 ordo
dan 49 family. Asteridae mempunyai karakteristik bunga simpetal jarang
polypetal dan apetal; stamen banyak yang isomerus dengan lobus corolla, tidak
pernah bersebrangan dengan lobus, ovul unitegmic dan tenuinuclear, mempunyai tapetum;
carpel biasanya 2, jarang 3 sampai 5 atau lebih.
a.
Familia Asteraceae
Familia
Asteraceae merupakan familia yang paling maju diantara familia sebelumnya
adapun kriterian familia ini anatar lain habitusnya berupa herba, semak jarang
berupa pohon, kadang-kadang dengan getah seperti susu, daun berseling atau
berhadapan , tunggal atau terbelah , bunga kecil, kelamin tumbuhan biseksual
atau uniseksual , bersimetri banyak atau tidak, berjumlah banyak atau sedikit
dan tersusun pada involukrum (kapitulum ), kaliks mereduksi atau berubah bentuk
menjadi pappus, korolla berbentuk tabung , berligula atau mempunyai 2 labia,
stamen 5, epipetalus, antena menyatu, ginesium berkarpela 2 , ovarium inferum,
satu lokulus, satu ovarium, stilus simpel, bercabang 2, buah berupa buah actena
(kipsela), dan biji eksalbuminus.
Daun
tunggal, tanpa stipula, letaknya tersebar atau berhadapan, bunga majemuk
(kapitulum) dikelilingi braktea involukrum, memiliki 3 bentuk bunga yaitu bunga
pita, bunga tabung, dan bunga bibir. Contoh tumbuhannya adalah Ageratum conyzoides (Babadotan) (Anonim, 2011).
b. Familia
Rubiaceae
Familia
Rubiaceae merupakan familia yang habitusnya berupa semak, perdu atau
pohon-pohon dan jarang berupa terna, daun tunggal berhadapan atau berkarang, dengan
daun penumpu dalam ketiak atau antar tangkai , bunga dalam rangkaian yang
bersifat rasemus atau simos, sering berbentuk seperti bongkol, simetri bunga
aktinomorf atau zygomorf, kelamin tumbuhan banci atau berkelamin tunggal,
biasanya berbilangan 4-5 kadang-kadang lebih, daun-daun berkelopak sebagai
katup, daun mahkota berlekatan dengan bentuk mahkota bermacam-macam, benang
sari melekat pada mahkota, berseling dengan taju-taju mahkota, jarang jumlah
benang sari lebih kecil, dalam bunga biasannya terdapat cakram, bakal buah
inferum , beruang-ruang, jarang 1- banyak, tiap ruang dengan 1-banyak bakal
biji, tangkai putik 1, buah bermacam-macam, jarang hanya beruang 1, biji
kebanyakan mempunyai endosperm, lembaga lurus atau bengkok.. Contoh tumbuhannya adalah Ixora javanica (Soka) (Tjitrosoepomo,2010).
c.
Familia Solanaceae
Familia Solanaceae merupakan familia
yang habitusnya berupa terna, semak atau perdu, kadang-kadang berupa pohon,
daun tunggal , berlekuk atau berbagi sampai majemuk, duduknya tersebar , karena
pergeseran letak pada buku-buku kadang-kadang hampir berpasangan , tanpa daun
penumpu , bunga banci , aktinomorf atau zigomorf, kebanyakan berbilangan 5,
kelopak terdiri atas daun-daun kelopak yang berlekatan , demikian pula
mahkotanya yang berbentuk bintang , terompet atau corong , benang sari 5, dalam
bunga yang zigomorf 1 diantaranya mandul, semunya tertanam pada mahkota , bakal
buah menumpang, beruang 2 dengan sekat yang miring terhadap bidang median,
kadang-kadang beruang lebih banyak , tiap ruang berisi banyak bakal biji,
tangkai putik 1, buahnya buah buni atau buah kendaga, biji dengan endosperm
lembaga bengkok atau melingkar seperti cincin.
Bunga tunggal atau
majemuk, pentamer, sepal bersatu dan persisten, petal bersatu berbentuk seperti
corong. Contohnya adalah Solanum nigrum (Leunca) (Tjitrosoepomo,2010).
d. Familia
Convolvulaceae
Habitus bervariasi,
batang berongga, bunga tunggal atau majemuk, bentuknya actinomorph, petal
bersatu berbentuk lonceng. Contohnya Ipomoea
aquatica (kangkung).
Familia Convolvulaceae merupakan familia
yang habitusnya berupa herba, semak , perdu dan pohon ( akuatik batang berongga
), daun tunggal atau majemuk tanpa stipula dengan letak tersebar, perbungaan
tunggal atau majemuk, simetri bunga actinomorf , biseksual, tetra atau
pentamer, sepal lepas, persisten, petal bersatu , umumnya membentuk lonceng ,
stamen sebanyak petal, pistil 1 , stigma 1-2, ruang sebanyak karpel, 2 ovul
tiap ruang , ovarium superum. familia ini akan diwakili oleh tanaman Ipomoea
aquatica(Tjitrosoepomo,2010).
e.
Familia Verbenaceae
Familia Verbenaceae merupakan
familia yang habitusnya berupa herba dan perdu dengan daun tunggal tanpa
stipula serta letak daunnya berhadapan , perbungaan majemuk dengan simetri
bunga aktinomorfdan kadang-kadang Zygomorf, kelamin tumbuhan biseksual, mahkota
berbentuk seperti bintang atau pentamer, sepal bersatu persisten , petal
bersatu ( tubus,limbus dan faux ), berbibir 2, stamen 2-4, epipetal, pada
Tectona 5 ( 4 dydinamus dan 1 staminodium ), pistil 1, letak ovarium superum,
stylus 1, karpel 2-4 , plasenta aksilaris. Contoh spesiesnya adalah Duranta erecta (Anak Nakal) (Anonim, 2009).
f.
Familia Apocynaceae
Familia Apocynaceae merupakan familia
yang habitusnya berupa semak, perdu atau pohon dengan buluh getah yang tidak
beruas-ruas, seringkali memanjat , dengan daun tunggal yang duduk berhadapan
atau berkarang , tanpa daun penumpu , bunga banci, aktinomorf, berbilangan 5
jarang berbilangan 4, kelopak berbagi dalam, daun mahkota berlekatan membentuk
buluh yang relatif panjang dengan diatas taju-taju yang dalam kuncup terpuntir
kesuatu arah , benang sari sebagian berlekatan dengan buluh mahkota, berseling
dengan taju-taju mahkota , kepala sari panjang bangun anak panah dan penghubung
ruang sari yang runcing , bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, beruang
1 dengan 2 tembuni pada dinding , ada kalanya bakal buah beruang 2, atau
terdapat 2 bakal buah yang tangkai putiknya berlekatan , dengan banyak bakal
biji , bakal buah dikelilingi cakram yang berlekuk 4-5 atau berbelah 2, tangkai
putik 1 dengan penebalan dekat kepala putiknya , biji sering bersayap atau
berambut , mempunyai endosperm sedikit atau tanpa endosperm, lembaga besar dan
lurus.
Bunga tunggal atau
majemuk, petal terdiri atas tubus, limbus, faux. Kuncup bunga biasanya terpilin
(kontortus), buah tunggal atau ganda. Contohnya Plumeria acuminate (Kamboja) Duranta
erecta (Anak Nakal) Ipomoea aquatica
(kangkung) Solanum nigrum (Leunca) Ixora javanica (Soka) Ageratum conyzoides (Babadotan) (Anonim, 2009).
III.
ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Lup
b. Silet/Cutter
c. Lembar hasil pengamatan dan alat tulis
2. Bahan
1.
Ageratum conyzoides (Babadotan)
2.
Ixora javanica (Soka)
3.
Solanum
nigrum (Leunca)
4.
Ipomoea aquatica (kangkung)
5.
Duranta
erecta (Anak Nakal)
6.
Plumeria acuminate (Kamboja)
IV.
LANGKAH KERJA
1.
Spesimen tumbuhan yang ada dalam hal habitus, pola
percabangan, dan bentuk/segi penampang melintangnya diamati.
2.
Daunnya dalam hal filotaksis,
komposisi, pertulangan, bentuk dan tepian daunnya diamati.
3.
Komposisi, jenis karangan bunga, dan
simetri bunganya diamati serta dibandingkan.
4.
Perhiasan dan alat kelamin bunga,
yaitu corolla, calyx, perigonium, stamen, dan pistillum diamati.
5.
Bagian-bagian tumbuhan seperti
percabangan tumbuhan digambar, diperhatikan pula letak stipulanya, penampang
memanjang bunga, stamen dan pistillum, serta bagian-bagian tumbuhan tersebut
diberi nama dan digambar.
VI. PEMBAHASAN
Praktikum kali
ini adalah mengenai Magnoliophyta pada subclassis Asteridae. Subclassis
asteridae memiliki karakteristik diantaranya, bunga
simpetal jarang polypetal dan apetal; stamen banyak yang isomerus dengan lobus
corolla, tidak pernah bersebrangan dengan lobus, ovul unitegmic dan
tenuinuclear, mempunyai tapetum; carpel biasanya 2, jarang 3 sampai 5 atau
lebih (Anonim, 2009). Pada praktikum kali ini terdapat enam
spesies tumbuhan yang diamati, yaitu babandotan (Ageratum conyzoides) yang merupakan family Apocynaceae, Ixora javanica (Bunga soka) berasal dari family Rubiaceae, Leunca (Solanum nigrum) merupakan family Solanaceae, Kangkung (Ipomoea aquatic) yang berasal dari family Concovulaceae atau biasa
disebut kangkung-kangkungan , tanaman anak nakal (Duranta erecta) yang merupakan famili Verbenaceae,dan Kamboja (Adenium obesum) yang merupakan family Apocynaceae. Berikut pembahasan dari setiap spesiesnya;

Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Sub classis :
Asteridae
Ordo :
Asterales
Family : Asteraceae
Genus : Ageratum
Spesies : Ageratum conyzoides
Berdasarkan hasil praktikum,
didapat bahwa babandotan memiliki habitus semak, percabangannya monopodial
dengan bentuk segi penampang yang bulat. Babandotan memiliki macam daun yang
majemuk dengan filotaksis daunnya yang tersebar. Bentuk daun tumbuhan ini adalah
bulat telur, pertulangan daun yang menyirip, tepi daun bergerigi, ujung daunnya
runcing atau cuspidatus sedangkan pangkal daunnya tumpul atau petiolatus.
Pengamatan pada perbungaannya, bunga
babandotan termasuk kedalam macam bunga yang majemukdengan bentuk bonggol atau
disebut juga kapitulum. Karangan bunga
babandotan yakni simosa karena percabangan bunganya banyak. Sedangkan simetri
bunga babandotan tidak dapat dibagi atau sulit diamati sehingga digolongkan kedalam
asimetris atau tidak simetri.
Perhiasan bunga dari babndotan
sulit dibedakan antara mahkota dan kelopaknya sehingga bunga ini memiliki
perigonium atau tenda bunga, yang mana setelah diamati bentuk bunganya lebih
condong kepada bentuk mahkota bunganya. Namun, terdapat alat-alat kelamin bunga
berupa benang sari yang berjumlah banyak dan berwarna ungu serta bentuk yang
seperti benang pendek dan tekstur yang halus. Sedangkan putiknya termasuk
kedalam ovarium inferum atau berada di bawah.distribusi seks pada babandotan
adalah monoseus. Pada seluruh bagian tubuh babandotan terdapat bagian tambahan
yaitu terdapat bulu-bulu halus atau yang disebut dengan trikoma.
Sesuai dengan teori menurut Pujiyanto, 2004
bahwa Ageratum conyzoides memiliki, Habitus : Herba, 1 tahun, tinggi 10 – 120 cm. Batang : Tegak atau
terbaring. Daun : Tunggal, bulat telur, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi
beringgit, panjang 3 – 4 cm, lebar 1 – 2½ cm, pertulangan menyirip, tangkai
pendek, hijau. Bunga : Majemuk, di ketiak daun, bongkol menyatu menjadi
karangan, bentuk malai rata, panjang 6 – 8 mm, tangkai berambut, kelopak
berbulu, hijau, mahkota bentuk lonceng, putih atau ungu. Buah : Padi, bulat
panjang, bersegi lima, gundul atau berambut jarang, hitam. Biji : Kecil, hitam.
Akar : Tunggang, putih kotor.
Babadotan mempunyai macam bunga majemuk
dengan karangan bunga kapitulum dan simetri bunga actinomorf. Pada perhiasan
bunga jumlah corolla sangat banyak dan berwarna putih. Calyx nya tidak terlihat
oleh karena itu perigoniumnya membentuk valvatus. Babadotan hanyalah
tumbuhan liara yang bisa tumbuh dimana saja (Tjitrosoepomo, 2010: 24-26).
Daun Ageratum
conyzoides berkhasiat sebagai obat luka baru, penurun panas, disentri dan
obat wasir. Tanaman ini mengandung kumarine, eugenol 5%, dan HCN. Daun dan
bunga Ageratum conyzoides mengandung
saponin, flavonoida, dan polifenol, di samping itu daunnya juga mengandung
minyak atsiri.

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subclassis : Asteridae
Ordo : Rubiales
Family : Rubiaceaea
Genus : Ixora
Spesies : Ixora javanica
Pengamatan
selanjutnya yaitu bunga soka, berdasarkan hasil pengamatan berhabitus
semak dengan mengandung sedikit kayu, pola percabangannya simpodial dengan
bentuk atau segi penampang bulat dan kulit batang kasar. Daunnya tunggal yang letaknya berhadapan opposita.
Susunan urat daun menyirip (peninervis) , bentuk daun lonjong dengan tepi daun yang rata. Ujung daun meruncing atenuatus akuminatus
dan pangkal daun petiolatus.
Bunga
soka adalah bunga majemuk atau hippocrateiform karena
tumbuh bertumpuk dalam satu tangkai terdapat banyak bunga dengan karangan bunga
simosa dan simetri bunganya actinomorf. Corolla soka mempunyai tiga bagian
yakni helaian mahkota disebut fauks, bagian tengah disebut limbus, dan bagian
bawah yang berbentuk tabung namun seperti jarum disebut tubus. Calyxnya
berwarna hijau dan menyatu.
Stamen empat berwarna merah dan pistilum berwarna kuning melekat pada mahkota.
Distribusi seksnya monoecious (berumah satu) terdapat dua kelamin dalam satu
individu.
Tanaman
soka ini banyak dipeliharan di pekarangan rumah sebagai tanaman hias karena
memiliki nilai estetik dari perhiasan bunganya yang memancar seperti kembang
api.
Pengamatan yang ketiga yaitu mengamati Leunca (Solanum nigrum). Klasifikasinya,

Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subclassis : Asteridae
Ordo : Asteridales
Family : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum nigrum
Berdasarkan
hasil pengamtan didapat bahwa Leunca (Solanum nigrum) memiliki habitus
berupa semak dengan percabangan monopodial berbentuk bulat. Memiliki daun
majemuk dengan filotaksis
daun yang tersebar, bentuk daunnya bulat
telur, pertulangan daunnya menyirip, tepi daunnya rata, ujung daunnya yang meruncing begitupun pada pangkal daunnya.
Bunganya berupa bunga
majemuk dengan karangan bunga rasemosa
dan bersimetri bunga aktinomorf. Perhiasan bunganya
berupa mahkota dan kelopak. Dengan mahkota bunga berjumlah 5 petal dan berwarna putih
sedangkan kelopaknya berwarna hijau dan berjumlah 5. Benang sarinya bewarna kuning berjumlah 5 sedangkan
putiknya berjumlah 1 dan berwarna putih.
Terdapat bagian tambhan pada tanaman leuncha di bagian daunnya berupa daun-daun
kecil atau daun penumpu.
Sesuaidengan teori menurut (Ismanto, 2000)
bahwa, tanaman ini termasuk ke
dalam golongan semak, dengan tinggi lebih kurang 1,5 m. Memiliki akar tunggang
dengan warna putih kocoklatan. Batang tegak, berbentuk bulat, lunak, dan
berwarna hijau. Berdaun tunggal, lonjong, dan tersebar dengan panjang 5-7,5 cm
; lebar 2,5-3,5 cm. Pangkal dan ujung daun meruncing dengan tepi rata.
Pertulangan daun menyirip. Daun mempunyai tangkai dengan panjang ± 1 cm dan
berwarna hijau. Bunga berupa bunga majemuk dengan mahkota kecil, bangun
bintang, berwarna putih, benang sari berwarna kehijaunan dengan jumlah 5 buah.
Tangkai bunga berwarna hijau pucat dan berbulu. Buah berbentuk bulat, jika
masih muda berwarna hijau, dan berwarna hitam mengkilat jika sudah tua
ukurannya kira-kira sebesar kacang kapri Biji berbentuk bulat pipih,
kecil-kecil, dan berwarna putih.

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subclassis : Asteridae
Ordo : Asteridales
Family : Convulvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea aquatica
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa
kangkung berhabitus herba dengan
percabangan monopodial serta segi penampangnya bulat dan berongga. Kangkung
berdaun licin dan jenis daunnya tunggal yang filotaksisnya tersebar. Bentuk
daun sagitatus (mata anak panah) dengan susunan urat daun menyirip. Tepi
daun rata, ujung daun obtusus, dan pangkal daun auriculatus.
Macam bunga Ipomea
aquatic adalah tunggal dan memiliki perbungaan rasemosa (monopodial).
Simetri bunga actinomorf. Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan
menghasilkan bunga
dengan mahkota 5 bewarna putih keunguan,
yang menghasilkan kantung yang mengandung empat biji benih. Jenis kedua adalah
dengan daun sempit memanjang, biasanya tersusun menyirip tiga. Bagian atas
mahkota berwarna putih dan ungu di tengahnya dengan belahan mahkota 5 yang
terdapat pola bintang pada mahkotanya. Stamen berjumlah 5 mengelilingi satu
putik di tengah dan berwarna putih.
Penyebaran seks pada tanaman kangkung adalah monoseus
karena terdapat dua kelamin dalam satu tumbuhan.
Karangan bunga di
ketiak, bentuk payung berbunga sedikit, daun pelindung kecil. Daun kelopak bertepi pucat,
gundul, bulat telur, memanjang, tumpul, panjang 8 mm. mahkota ros atau lila
pucat, sering dengan tengah ungu, jarang keseluruhan putih, bentuk corong ,
panjang 3-5 cm. Tepian lebar 5 cm, benag sari tertancap dalam, tidak sama panjangnya,
tonjolan dasar bunga bentuk cincin. Tangkai putik bentuk benang. Kepala putik
bentuk kepala rangkap. Buah kangkung berbentuk
bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk buah kangkung
seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau
ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah
kangkung tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat.
Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada
jenis kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman
secara generative (Steenis, 2005).
Kandungan tryptophan yang tinggi dalam kangkung bisa
mempengaruhi seseorang untuk tertidur. Hal ini karena tryptophan merupakan asam
amino yang digunakan tubuh untuk membuat serotonin, yaitu neurotransmitter yang
memperlambat jalur lalu lintas saraf otak. (Dasuki, 1992: 67-68).
Selanjutnya
pengamatan pada family Verbenaceae pada spesies anak nakal, berikut klasifikasi
dan bahasannya,

Devisi
:
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Subkelas :
Asteriidae
Ordo :
Lamiales
Familia :
Verbenaceae
Genus :
Duranta
Species :
Duranta erecta
Berdasarkan
hasil praktikum, tanaman anak nakal berhabitus perdu dengan pola percabangannya
simpodial dengan segi penampang bulat. Daunnya majemuk dan letaknya berhadapan. Bentuk daun bulat telur dengan pertulangan
daun menyirip, tepi daun bergerigi, ujung daun runcing akutus,
dan pangkal daun petiolatus.
Bunga berwarna
biru sampai ungu dengan rona putih, tersusun dalam satu cabang yang keluar dari
ketiak cabang atau ujung cabang, berbunga sepanjang tahun. Termasuk kedalam bunga majemuk
berbentuk corong dengan karangan bunga simosa. Simetri bunga aktinomorf. Mahkota terdiri atas 5 petal berwarna ungu dan
kelopaknya berwarna hijau. Alat kelamin bunga terdapat putik berwarna kuning
dan putik yang berupa ovarium inferum dan distribusi seksnya monoseus. Selain
itu terdapat bagian tambahan pada tanaman di bagian ketiak daun berupa spina
atau duri.
Sesuai dengan teori mengenai tanaman anak nakal memiliki
mahkota berbentuk pentamer yakni
petal bersatu (fauks, limbus, dan tubus) letaknya epipetal dan sepal bersatu
persisten. Stamen berjumlah 2-4, ovarium superum dan plasenta aksilaris.
Distribusi seks Duranta erecta ialah monoeseus. Daun dan buahnya beracun bagi manusia dan hewan peliharaan besar (dilaporkan telah
membunuh anjing dan kucing) meskipun tidak berakibat apa-apa terhadap
burung.(Campbell, 2008: 234-245).

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subclassis : Asteridae
Ordo : Gentianales
Family : Apocynaceae
Genus : Adenium
Spesies : Adenium
obesum
Berdasarkan hasil pengamatan, kamboja jepang
memiliki habitus perdu dengan percabangan simpodial
berbentuk bulat. Kamboja
memiliki batang yang membesar namun tidak keras dan didalamnya bergetah. Kamboja memiliki daun majemuk, bentuk daunnya bulat
telur terbalik lonjong dengan pertulangan
menyirip, tepi daunnya rata, ujung daun mukronatus, pangkal daunnya dekuren.
Bunga kamboja jepang adalah bunga
majemuk yang berbentuk tabung dengan karangan bunga rasemosa dan simetri
bunganya actinomorf. Mahkota berjumlah 5 berwarna putih kemerah jambuan dan
calyx berjumlah 5 berwarna hijau. Stamen 5 dengan serbuk sari yang menempel
pada mahkota dan ovarium suferum
(stamen berada di atas ovarium). Distribusi seksnya monoeseus.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut:
1.
Ciri-ciri khusus dari asteridae yaitu memiliki keragaman habitus, pertulangan daun yang sudah berpola, dan alat
perkembangbiakan berupa bunga dengan
ciri khas mahkota berbentuk tabung atau mirip terompet. Bunganya kebanyakan simpetal Corollanya dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu limbus, fauks, dan
tubus. Batangnya mempunyai rambut-rambut halus.
2.
Kekhasan tumbuhan
family Asteraceae yakni karangan bunganya berbentuk kapitulum contohnya pada spesies babandotan. Selain itu, memiliki
daun penumpu atau stipula.
3.
Family Convolvulaceae atau disebut kangkung-kangkungan berabitus herba, memiliki ciri khas batang
berongga tak berkayu, bunga tunggal dengan petal
bersatu berbentuk lonceng.
4.
Solanum nigrum, family solanaceae memiliki
karakteristik bunga majemuk, pentamer,
sepal bersatu dan persisten, petal bersatu berbentuk seperti corong.
5.
Family Apocinaceae dengan spesies kamboja memiliki bunga tunggal atau majemuk, petal terdiri atas tubus, limbus, faux. Kuncup
bunga biasanya terpilin (kontortus).
6.
Ixora javanica
merupakan family Rubiaceae memiliki ciri khas bunga dengan petal yang terdiri
dari tubus yang berbentuk jarum, dan fauksnya berjumlah empat helai.
7.
Family Verbenaceae
dengan spesies tanaman anak nakal memiliki ciri khas habitus perdu dan terdapat
spina atau duri di ketiak daunnya.
PERTANYAAN DAN JAWABAN:
1. Tuliskan
ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada subclassis Asteridae?
Jawaban:
Kemajuan dalam keragaman habitus, pertulangan daun yang sudah berpola, dan alat
perkembangbiakan berupa bunga denga ciri khas mahkota berbentuk tabung atau
mirip terompet.
2. Jelaskan
kekhasan tumbuhan yang termasuk ke dalam Asteraceae, Solanaceae, dan
Convolaceae?
Jawaban:
Kekhasan tumbuhan family Asteraceae yakni karangan bunganya berbentuk
kapitulum. Kekhasan tumbuhan pada family Convolvulaceae ialah habitusnya herba
menjalar.
3. Jelaskan kekhasan dari Ageratum conyzoides dilihat
dari bunganya?
Jawaban: bunganya
majemuk membentuk perbungaan kapitulum karena jumlah mahkotanya kecil dan
banyak sekali sehingga calyx membentuk seperti mangkuk lebar.
4. Jelaskan
kekhasan dari Mussaenda frondosa dilihat dari bunganya?
Jawaban: Kekhasan bunga Mussaneda
frondosa adalah mahkota berupa brachtea dengan permukaan yang berbulu
halus. Bentuk bunga seperti kertas kusut.
5. Tuliskan
salah satu family yang anggotanya banyak termasuk ke dalam kelompok sayuran?
Jawaban: Family
Convolvulaceae.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2009. Magnoliophyta sub kelas asteridae: http://dnabio71liliopsida. blogspot.com/2009/07/magnoliophyta-subkelas-asteridae.html. Diakses pada 12 Mei 2015.
Asep. 2013. Panduan
Praktikum Botani Phanerogamae. Cirebon: IAIN SNJ Press.
Campbell,
Neil. A. 2008. Biologi Umum Jilid 2 Edisi 8. Jakarta: Erlangga
Dasuki,
Undang Ahmad. 1992. Fitografi. Bandung: Pusat Ilmu Hayati ITB
Irnaningtyas.
2011. Dunia Tumbuhan. Jakarta: Erlangga
Sudarsono,
dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi.
Malang: UM Press.
Tjitrosoepomo,
Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar