LAPORAN
PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE
MAGNOLIOPHYTA
(Magnoliidae dan Hammamelidae)
Oleh:
Nama : Yuliana Putri
NIM : 1413161024
Kelompok : IV (Empat)
Fakultas /
Jurusan : Tarbiyah / Biologi
Kelas/Semester : Biologi A /
Semester IV
Asprak : 1. Ali Nurdin
2. Nina Maulida
PUSAT
LABORATORIUM IPA BIOLOGI
FAKULTAS
TARBIYAH JURUSAN IPA BIOLOGI
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2015
MAGNOLIOPHYTA
(Magnoliidae dan Hammamelidae)
I.
TUJUAN
Praktikum mengenai Divisi Magnoliophyta yang telah
dilakukan memiliki tujuan sebagai berikut:
1.
Menemukan ciri-ciri khusus spesies
tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis
Magnoliidae dan Subclassis Hamamelidae.
2.
Menemukan ciri-ciri tumbuhan yang
termasuk pada family-family yang ada dalam Subclassis Magnoliidae dan
Subclassis Hamamelidae.
II.
DASAR TEORI
Magnoliophyta
atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan
generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri
atas kelopak (kaliks) dan mahkota (corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang
berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik
(pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi
ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu
karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium (Anis, 2008).
Para ahli taksosnomi membagi angiospermae kedalam dua kelas yaitu: monokotil yang merupakan kotiledon yang dimilkinya hanya ada satu dan dikotil karena kotiledonnya ada 2 (Campbell, 2003: 293). Magnoliophyta didalamnya terdapat beberapa subclassis, diantaranya adalah dinilidae. Lilidae, asteridae, magnoliidae, hammamelidae, dan masih banyak lagi subclassis dari magnolyophyta ini.
Sub
kelas Magnoliidae memiliki karakteristik yang sangat beragam. Misalnya habitusnya mulai dari pohon atau tumbuhan berkayu sampai herba. Perhiasan bunga ada yang berupa perigonium, ada yang bisa dibedakan antara sepal dan petal, ada juga yang bunganya tereduksi dan tidak memiliki perhiasan bunga. Subkelas Magnoliidae terdiri atas 8 ordo dan jumlah anggotanya kurang lebih dari 12.000 spesies. Kedelapan ordo tersebut adalah Magnoliales, Laurales, Piperales, Aristolochiales,
Illiclales, Nymphales, Ranunculales, dan Papaverales (Anis, 2008).
Namun, tidak
semua ordo subkelas magnoliidae dibahas dalam paraktikum ini tetapi hanya 4
ordo yaitu ordo magnoliales yang di wakili familia anonaceae, ordo piperales di
wakili oleh familia piperaceae, ordo laurales di wakili oleh familia laraceae
dan ordo nymphales di wakili oleh familia nymphaceae.
Familia annonaceae merupakan tumbuahn yang
berupa semak, pohon atau liana. Daun berseling bagian-bagian bunga berkelipatan
3, sepal dalam satu lingkaran, petal dalam 2 lingkaran, lingkaran dalam
biasanya mereduksi, stamen berjumlah banyak biasanya lebar dan pendek tersusun
secara spiralis , karpelnya beberapa sampai banyak, bebas. buah biasanya
terdiri dari sekelompok karpel kering atau berdaging yang melekat pada suatu
dasar bunga, biji dengan beberapa embrio kecil dan endosperm yang besar.
Familia piperaceae berupa tumbuhan herba atau semak, tegak atau memanjat. daunnya biasanya berseling, bunga kecil, biseksual atau uniseksual dalam spika berdaging yang padat, tampa periantium, stamen 2 atau 6, ovarium superior, satu lokulus, satu ovulum, stigma 1 sampai 5, pendek, buah berupa buah drupa atau buah kering, biji mengandung endosperm dan perisperm. Famili lauraceae berupa tumbuhan pohon, perdu kecuali cassytha, herba, aromatis (minyak, kayu), daunnya tunggal, tersebar tanpa stipula cassytha, tereduksi pembungaannya dapat berupa panikula, racemes, spika, umbella, adanya hypantium, ovarium superus, 1 karpel, 1 ruang 1 ovulum, buahnya berupa bacca/ drupa, biji tanpa endosperm. Divisio magnoliophyta merupakan devisi yang terbesar dari organisme fotosintetik dikarenakan devisi magnoliophyta memiliki ribuan jenis. divisi magnoliophyta mempunyai ukuran tubuh yang sangat bervariasi sampai pada tumbuhan air, beberapa jenis divisio magnoliophyta sebagai tanaman pemanjat (dapat mencapai ketinggian kanopi hutan tropis dan ada juga yang epipit) (Sudarsono, 2005).
Familia piperaceae berupa tumbuhan herba atau semak, tegak atau memanjat. daunnya biasanya berseling, bunga kecil, biseksual atau uniseksual dalam spika berdaging yang padat, tampa periantium, stamen 2 atau 6, ovarium superior, satu lokulus, satu ovulum, stigma 1 sampai 5, pendek, buah berupa buah drupa atau buah kering, biji mengandung endosperm dan perisperm. Famili lauraceae berupa tumbuhan pohon, perdu kecuali cassytha, herba, aromatis (minyak, kayu), daunnya tunggal, tersebar tanpa stipula cassytha, tereduksi pembungaannya dapat berupa panikula, racemes, spika, umbella, adanya hypantium, ovarium superus, 1 karpel, 1 ruang 1 ovulum, buahnya berupa bacca/ drupa, biji tanpa endosperm. Divisio magnoliophyta merupakan devisi yang terbesar dari organisme fotosintetik dikarenakan devisi magnoliophyta memiliki ribuan jenis. divisi magnoliophyta mempunyai ukuran tubuh yang sangat bervariasi sampai pada tumbuhan air, beberapa jenis divisio magnoliophyta sebagai tanaman pemanjat (dapat mencapai ketinggian kanopi hutan tropis dan ada juga yang epipit) (Sudarsono, 2005).
Sub
Kelas Hammamelidae merupakan anak kelas yang terkecil dalam magnoliopsida.
Anggota Sub Kelas Hammamelidae muncul
sekitar 100 juta tahun yang lalu pada periode kretasius yang ditandai oleh
penyerbukan oleh angin dan bagian-bagian bunga yang tereduksi. Pada kelompok
yang telah maju, bunganya tersusun dalam perbungaan spika. Perhiasan bunga
tidak ada atau tidak terdeferensiasi, ovulnya tunggal. Dalam beberapa fase dari
evolusinya, hamamelidae mulai menggunakan tannin sebagai senyawa kimia untuk
pertahanan dari beberapa herbivor.
Subkelas
Hammamelidae ini terdiri atas 11 ordo, 24 familia dan beranggotakan 300
spesies. Kesebelas ordo tersebut adalah Trochodendrales, Hammamelidales, Daphnyphyllales,
Didymelales, Eicommiales, Urticales, Leitnariales, Juglandales, Myricales,
Fagales dan Casuarinales
(Tjitrosoepomo, 1985).
Hamamelidales adalah salah satu
bangsa /ordo anggota tumbuhan berbunga yang termasuk dalam anak kelas
Hamamelidae dari kelas Magnoliopsida. Menurut sistem klasifikasi Cronquist
(1981) ada 5 suku yang termasuk didalamnya, yaitu Cercidiphyllaceae,
Eupteliaceae, Platanaceae, Hamamelidaceae, dan Myrothamnaceae. Dalam sistem klasifikasi APG II (2003) dan
modifikasi lanjutannya, yang berdasarkan filogeni dan sekarang
mulai luas digunakan, kelompok ini tidak digunakan lagi. Ordo yang dibahas
dalam praktikum ini adalah ordo urticales, family moraceae.
Bangsa (Ordo) Urticales Suku (Family) Moraceae memiliki
cirri-ciri diantaranya terdiri atas 40 marga, 1000 jenis, tropis/sub tropis,
temperate sebagian, pohon, perdu, liana, jarang herba, umumnya daun bergetah.
Daun tunggal jarang majemuk, letaknya berhadapan atau tersebar, ada stipula,
urat daun pinnatus/palmatus,dioecius atau monoecius, bunga uniseksual dalam
perbungaan rasemosa, spika, umbela, atau bongkol atau dalam reseptakel yang
membentuk pila dan sikonium. Selain itu juga memiliki kaliks 4 sepal atau tidak ada,
corolla tidak ada, stame pada bunga jantan jumlahnya sebanyak sepal, bunga betina dengan ginaesium yang terdiri dari 1
ovarium yang suferus atau inferus, dengan 2 karpel 1 ruang dan 1 ovul pada
setiap ruang, stlus 1-2 atau bercabang 2, buah drupe sering membentuk buah
majemuk ata bersatu dengan periantium dengan sumbu yang besar pada artocarpus
atau buah akhen dalam sikonium (ficus) (Tjitrosoepomo, 1985).
III.
ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Lup
b. Silet/Cutter
2. Bahan
a.
Family Magnoliaceae: Cananga odonata (Kenanga)
b.
Family Piperaceae: Piper betle (Sirih
c.
Family Nymphaeaceae: Nymphaea
nouchali (Teratai)
d.
Family Lauraceae: Persea americana
(Alpukat).
e. Family
Moraceae: Artocarpus heterophyllus (Nangka
IV.
LANGKAH KERJA
1.
Spesimen tumbuhan yang ada dalam hal habitus, pola
percabangan, dan bentuk/segi penampang melintangnya diamati.
2.
Daunnya dalam hal filotaksis,
komposisi, pertulangan, bentuk dan tepian daunnya diamati.
3.
Komposisi, jenis karangan bunga, dan
simetri bunganya diamati serta dibandingkan.
4.
Perhiasan dan alat kelamin bunga,
yaitu corolla, calyx, perigonium, stamen, dan pistillum diamati.
5.
Bagian-bagian tumbuhan seperti
percabangan tumbuhan digambar, diperhatikan pula letak stipulanya, penampang
memanjang bunga, stamen dan pistillum, serta bagian-bagian tumbuhan tersebut
diberi nama.
IV. PEMBAHASAN
Praktikum
kali ini adalah mengenai Magnoliophyta dengan sub kelas Magnolidae dan
Hamamelidae. Pada subkelas magnolidae dibahas dalam paraktikum ini ada 4 ordo
yaitu ordo magnoliales yang di wakili familia anonaceae dengan contoh spesies
pohon kenanga, ordo piperales di wakili oleh familia piperaceae dengan contoh
spesies tanaman sirih, ordo laurales di wakili oleh familia laraceae dengan
contoh speies pohon alpukat dan ordo nymphales di wakili oleh familia
nymphaceae dengan contoh spesies tanaman
teratai.

Klasifikasi
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo : Nyamphaeles
Famili : Nyamphaeceae
Genus : Nyamphae
Spesies: Nyamphae nouchali
|
Berdasarkan hasil praktikum, Nymphaea nouchali atau teratai adalah salah satu
jenis tanaman hidrofit/tanaman air, yaitu tanaman yang mampu hidup di lingkungan berair dan tidak khwatir busuk. Tanaman tumbuh di permukaan air yang tenang. Bunga dan daun
terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai yang berasal dari rizoma yang
berada di dalam lumpur
pada dasar kolam, sungai atau rawa. Tangkai terdapat di tengah-tengah daun (Wikipedia, 2015).
Habitus dari tanaman ini adalah tumbuhan herba, dengan pola percabangan simpodial dan bentuk penampang batang atau tangkai daun adalah bulat (teres). Teratai mempunyai jenis daun yang khusus, memiliki
bentuk daun yang bervariasi ada yang besar dan sedang serta daunnya mengapung diair. Berdasarkan pengamatan, macam daun yang dimiliki teratai adalah daun tunggal, dengan ukuran yang besar dan lebar. Letak daun (filotaksis) adalah tersebar dengan daun yang berbentuk jantung atau bentuk daunnya perisai. Daun pada bunga teratai ini memiliki pertulangan yang menjari, tepi daun bergigi, tidak rata atau bergelombang. Karena, bentuk daun yang lebar sehingga ujung daunnya adalah membundar (rounded) atau ujung daun teratai adalah
rotundatus dan pangkal daunnya adalah aurikulatus. Daun berbentuk bundar atau
bentuk oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai.
Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang
jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran air.
Teratai ini memiliki bunga dengan warna yang indah dan beraneka
ragam, diantaranya putih, pink, ungu, merah, kuning dan lain-lain. Namun, pada praktikum saat ini yang digunakan adalah teratai dengan bunga yang berwarna ungu. Bunga terdapat
pada tangkai yang merupakan perpanjangan dari rimpang. Diameter bunga antara
5–10 cm. Macam bunganya adalah bunga tunggal atau macam bunganya yaitu simosa dengan
karangan bunga umbela komposita. Teratai memiliki simetri bunga aktimorf. Aktimorf merupakan jika dapat dibuat banyak bidang simetri untuk tiap bidangnya (Tjitrosoepomo, 1985: 148). Jadi bunganya ini jika dibelah secara melintang akan simetris.
Bunga teratai memiliki
perhiasan bunga berupa mahkota/ tahuk bunga (corolla) yang banyak dan berwarna
ungu dan kelopak (calyx) berjumlah 4 dan berwarna hijau. Alat-alat kelamin
bunga teratai terdiri dari benang sari (stamen) yang jumlahnya banyak dengan
bagian bawah berwarna kuning dan dibagian ujungnya berwarna ungu. Sedangkan
putik (pistilum) yang terletak dibawah benang sari. Distribusi atau penyebaran
seks pada tanaman teratai adalah monoseus atau berumah satu. Yaitu dapat
melakukan pembuahan dalam satu tanaman, karena teratai dalam satu bunganya memiliki
benang sari dan putik sekaligus.
Selanjutnya spesies dari
sub kelas magnolidae yang diamati adalah sirih yang merupakan family piperaceae
dan ordo piperales.
![]()
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper
betle
Tanaman sirih atau Piper battle berhabitus herba, dengan pola percabangan
simpodial, yaitu batang utama tidak terlihat jelas (Tjitrosoepomo, 1985: 85) dan bentuk penamapanag batang yang bulat atau teres dan berwarna hijau
kecoklatan. Sirih (Piper
betle) termasuk tumbuhan
yang merambat atau berupa
liana dan bersandar pada batang pohon lain atau tembok.
Macam daun pada sirih adalah daun tunggal, dimana letak daun/filotaksisnya adalah aksilar atau pada ketiak batang atau berseling-seling, bentuk daun adalah menjantung atau cordate , dengan pertulangan melengkung (curved), tepi daun yang rata (entire), ujung daun meruncing (acuminate) dan pangkal daun pada daun sirih adalah jantung (cordate).
Menurut
(Danang, 2013) daun sirih mempunyai bau yang khas aromatik, rasanya agak
pedas. Berikut uraian makroskopiknya:
Berdasarkan hasil pengamatan bunga pada tanaman sirih tersusun dalam bunga majemuk yang disebut bunga lada (amentum), karangan bunga bulir (spika), masing-masing kecil berbentuk lonjong tanpa hiasan bunga. Simetri bunga pada spesies ini adalah zigomorf atau asimetri. Mahkota dan kelopak pada bunga
tanaman sirih tidak dapat dibedakan atau nama lainnya adalah perigonium Tanaman ini termasuk kedalam tumbuhan berkelamin tunggal atau banci (monoceous) dengan jenis kelamin biseksual dimana calixatau corolla tanpa perhiasaan, stamen lepas, pistilum (karpel) bersatu, ovarium superum. pelekatan karpel synkarp, jenis buah
tunggal, tipe plasenta basalis, dan umurnya beberapa tahunan. Bagian tambahan pada bunga tanaman ini adalah terdapat rachis yang
dipenuhi oleh bulir. Tanaman sirih banyak dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan obat tradisional.
![]() |
Klasifikasi
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus : Persea
Spesies: Persea Americana
Alpukat (Persea
americana) merupakan tanaman yang termasuk kedalam family Lauraceae, ordo
Laurales dalam magnolidae. Berdasarkan hasil pengamatan, alpukat berupa
pohon, siklus hidupnya bisa mencapai puluhan tahun. Tumbuh liar di
hutan-hutan atau dapat pula dibudidayakan. Tinggi pohon bisa mencapai 20
meter, memiliki percabangan banyak (simpodial), dengan bentuk atau segi
penampang bulat (teres).
Berdasarkan hasil praktikum, alpukat memiliki daun
majemuk (terdapat dua daun pada percabangannya), duduk daun tersebar, bentuk
daun bulat telur lonjong, tepi daun rata, pangkal dan ujung daun runcing,
pertulangan daun brachidrodromous atau menyirip.
Saat pengamatan, bunga pada tanaman alpukat tidak
dapat diamati karena tidak terdapat bunganya. Tetapi diketahui bahwa alpukat
memiliki perbungaan majemuk, karangan bunga simosa, jenis kelamin biseksual,
calix/ corolla perigoniumnya 6 hijau, stamennya lepas, pistilum (karpel)
kuning stigmanya bersatu, ovariumnya superum, simetri bunga aktinomorf,
kelamin tumbuhan monoceous, pelekatan karpel , jenis buah ganda , tipe
plasenta basalis daun berbentuk lonjong, lebar,
agak tebal, hijau tua. Bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan
dengan ukuran berkisar 5-10 mm. buah bertipe buni, bulat lonjong, memiliki
kulit lembut berwarna hijau hingga ungu kecoklatan. Daging buah berwarna
hijau kekuningan, tebal teksturnya lembut. Bijinya berbentuk polong, keras
dan ukurannya relative besar (Susanto,2009: 63).
Bunga alpukat
berjenis kelamin dua, sehingga distribusi seksnya adalah monoseus ,tumbuh tersusun dalam malai pada
tunas pucuk dan tunas terminal. Meskipun berjenis kelamin dua, penyerbukan
sendiri tidak pernah terjadi. Tanaman alpukat tergolong tanaman yang berbunga
banyak. Bunga alpukat memiliki sifat yang disebut dikogami (dichogami), yaitu
putik dan benang pada bunga masak secara tidak bersamaan. Bunga dikogami
seperti bunga alpukat ini tidak mungkin melakukan penyerbukan sendiri. Putik
bunganya berfungsi bila mengalami penyerbukan silang dari bunga pohon lain
(Anto, 2012).
Fertilisasi pada
tanaman alpukat sama dengan tanaman buah-buahan yang lain. Setelah terjadi
penyerbukan, yaitu berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik,
bila keduanya subur dan masak, terjadilah perkecambahan serbuk sari. Serbuk
sari akan berkecambah tumbuh memanjang menjadi tabung sari (pollen tube),
lalu bergerak masuk kedalam saluran tangkai putik (canalis stylinus), menuju
kandung embrio (saccus embryonalis). Setelah itu, intisari atau sperma
bersatu membuat bakal buah, membentuk zygote yang akan tumbuh menjadi embrio.
Embrio adalah calon tanaman yang memiliki bakal akar (radicula), bakal batang
(cauliculus), dan tunas (plumula). Setelah pembuahan tersebut maka pada
stadia awal terjadilah secara cepat pembelahan dan pembesaran sel secara
mitosis pada bakal buah (ovarium) dan bakal biji (ovulum). Sel-sel bakal buah
akan membentuk jaringan daging dan kulit buah, yang disebut pericarp
(pericarpium). Jaringan pericarp ini tersusun oleh tiga lapis jaringan, yaitu
jaringan eksocarp, jaringan mesocarp, dan jaringan endocarp. Manfaat buah
alpukat adalah untuk dimakan sebagai buah segar, jus, bahan masakan. Bagian
tanaman alpukat yang banyak dimanfaatkan adalah buahnya sebagai makanan buah
segar. Manfaat lain dari daging buah alpukat adalah untuk bahan dasar
kosmetik. Bagian lain yang dapat dimanfaatkan adalah daunnya yang muda
sebagai obat tradisional (obat batu ginjal, rematik) (Anto, 2012).
![]()
|
|
Berdasarkan
hasil pengamatan tanaman kenanga, habitus berupa pohon dengan tinggi
pohon dapat mencapai 5-20 m. Percabangannya simpodial, yaitu batangnya bercabang dengan
bentuk segi penampang bulat. Macam daun tanaman kenanga berupa daun majemauk
karena percabangan daunnya lebih dari satu, filotaksis tersusun
berselang-seling, bentuk daun lanset, pertulangan daun menyirip jantung,
bagian tepi daun rata tetapi berbentuk keriting atau berombak, ujung daun
berbentuk runcing (acuminate) berwarna hijau tua, dan pangkal daun berbentuk
membulat (petiolatus).
Bunga majemuk, pendek, serta menggantung. Bunga
berwarna hijau ketika masih muda dan berwarna kuning jika sudah tua. Macam
bunganya samosa, hanya terdapat satu bunga pada percaabangannya. Dengan
karangan bunga umbela dengan simetri buga yang aktinomorf atau simetri. Perbungaan
muncul pada batang pohon atau ranting bagian atas (terminal) dengan susunan
yang khas.
Mahkota bunga berjumlah 6 helai petalnya
berwarna kuning kehijauan, berdaging, terlepas satu sama lain dan tersusun
dalam lingkaran masing-masing berjumlah 3. Kelopak (calyx) berjumlah 3 dan
berwarna hijau. Benang sari banyak, dan ruang tempat sari terdapat di ujung
tangkai sari, berbentuk memanjang dan tertutup, serta berwarna cokelat muda.
Sedangkan jumlah putiknya ada satu.
Kenanga
berjenis
kelamin biseksual (memiliki dua buah kelamin) dalam satu tumbuhan yang
disebut monoecius. Tidak ada perhiasan
bunga sama sekali. Keadaan karpel yang lepas-lepas atau stigmanya bersatu,
perlekatan karpelnya yang apokarp atau sinkarp serta jenis buah yang
dimilikinya, posisi ovarium terhadap dasar bunga. Manfaat
bunga kenanga dapat digunakan untuk perawatan tubuh karena aromanya yang
harum. Dapat pula dijadikan untuk membuat parfum dan bahan kosmetik lainnya.
Kenanga juga berkhasiat untuk obat pembersih sehabis melahirkan, obat sesak
nafas dan bronchitis, serta obat malaria (Andi, 2012).
![]()
|
Habitus/perawakan berupa pohon.
Pohon nangka umumnya sedang, sampai sekitar 20 meter tingginya,walaupun ada
yang mencapai 30 meter. Batang simpodial dengan segi penampang yang bulat
silindris dapat sampai berdiameter 1 meter, tajuknya padat dan
lebat, melebar dan membulat apabila ditempat terbuka,.
Nangka memiliki getah yang putih apabila dilukai batangnya, terdapat
pula pada bagian seluruh tubuhnya.
Berdasarkan hasil pengamatan, daun
nangka majemuk, filotaksis tersebar atau alternate (menyirip tunggal), bentuk
daun lanset terbalik. Pertulangan daunnya menyirip, tepi daun sedikit undulates
karena dari kejauhan terlihat seperti rata. Ujung daun berusuk dan pangkal
daunnya runcing (acuminate). Bagian atas daun mengkilap lilin dan bagian bawah
kasap. Daun nangka yang masih muda biasanya
terletak di atas dengan warna yang hijau muda. Sedangkan daun tuanya terletak
di bawah daun yang muda, memiliki warna hijau tua-coklat muda.
Bunga nangka tunggal dengan perbungaan
simosa (spadiks). Karangan bunga pada nangka, kapitulum/bongkol
berbentuk gadang atau gelondong 1-3 x 5-8 cm, dengan cincin berdaging yang
jelas di pangkal bongkol, hijau tua, Adapun simetri
bunganya aktinomorf, beraturan/ radial. Perbungaan nangka muncul pada ketiak
daunnya. Nangka tidak memiliki perhiasan bunga berupa mahkota dan kelopak.
Namun tenda bunganya menyerupai sepal (Sepalous), memiliki stipula atau daun penumpu.
Alat-alat kelamin bunga nangka
tidak dapat teramati karena bunga tidak ditemukan dan masih menguncup. Namun,
benang sari bertipe monodelfus dengan susunan yang didimus. Sedangkan putiknya
unikorpus. Distribusi seksnya dibantu dengan angin atau biasa disebut dengan
istilah anemogami. Bunga
tumbuhan nangka berumah satu (monoecious) perbungaan muncul pada ketiak daun
pada pucuk yang pendek dan khusus, yang tumbuh pada sisi batang atau cabang
batang tua, dengan serbuk sari kekuningan dan berbau harum samar apabila masak.
Biji berbentuk bulat lonjong sampai jorong agak gepeng, panjang 2-4 cm,
berturut-turut tertutup oleh kulit biji yang tipis coklat yang seperti kulit, endocarp
yang liat keras keputihan, dan eksokarp yang lunak.keping bijinya tidak
setangkup dan keping biji berkeping dua (Dicothyledone) (Wikipedia, 2013).
Nangka selain buahnya yang enak
juga memiliki manfaat dapat mengobati tenggorokan yang kering atau pencernaan
yang tidak enak. Nangka dapat pula mengobati mual-mual.
VI.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Teratai
memiliki ciri khusus berupa habitatnya merupakan akuatik/hidofit, daun lebar
mengapung di air, teratai termasuk ke dalam family nymphaeaceae.
2. Family
piperaceae yaitu pada spesies sirih memiliki ciri khusus bunganya berupa bulir.
Sirih berupa tumbuhan merambat atau liana.
3. Family
lauraceae memiliki buah yang ditutupi oleh daging buah yang tebal dan lembut,
dll. Contohnya pada alpukat
4. Distribusi
seks alpukat monoseus, meskipun alat kelamin dua dalam satu tumbuhan namun
tidak dapat melakukan penyerbukan dengan sendirinya.
5. Family
annonaceae biasanya memiliki bunga yang cantik, sempurna, perdu seperti pada
bunga kenanga.
6. Ciri-ciri
khusus dari subkelas magnolidae adalah spesies yang memiliki bunga sempurna,
seperti pada bunga kenanga (Cananga odorata).
7. Adapun
cirri-ciri khusus dari subkelas hamamelidae adalah pada buahnya atau bunganya
tereduksi menjadi buah contohnya pada pohon nangka.
8. Family
moraceae yang diamati meliputi nangka, sukun, dan karet. Ketiganya memiliki
cirri khusus yaitu pada hampir seluruh tubuhnya bergetah dan buahnya berduri.
PERTANYAAN DAN JAWABAN:
1. Tuliskan
cirri-ciri khusus yang termasuk pada divisi Magnoliophyta!
Secara umun kelompok tumbuhan ini dibungkus oleh
daging buah atau berbiji tertutup dan memiliki bunga sejati.
2. Jelaskan
cirri-ciri khusus bunga yang terdapat pada Magnoliaceae!
Bunga pada Magnoliaceae sempurna atau sejati, benang
sari dan putiknya terlihat jelas.
a. Bunga
Bunga menjadi penciri yang paling nyata dan
membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji yang lain. Bunga membantu kelompok
tumbuhan ini memperluas kemampuan evolusi dan lungkang (ruang
prasyarat hidup atau niche) ekologisnya
sehingga membuatnya sangat sesuai untuk hidup di daratan.
b. Benang
sari
Stamen atau benang sari jauh lebih ringan daripada organ dengan fungsi
serupa pada tumbuhan berbiji terbuka (yaitu strobilus). Benang sari
telah berevolusi untuk dapat beradaptasi dengan penyerbuk dan
untuk mencegah pembuahan sendiri. Adaptasi ke arah ini juga memperluas
jangkauan ruang hidupnya.
c. Ukuran
gametofit jantan sangat tereduksi
Gametofit jantan yang
sangat tereduksi (berada dalam serbuk sari dan hanya
terdiri dari tiga sel) sangat membantu mengurangi waktu
antara penyerbukan, di saat serbuk sari mencapai organ
betina, dan pembuahan. Selang waktu normal antara kedua tahap tersebut
biasanya 12-24 jam. Pada Gymnospermae waktu yang diperlukan untuk hal tersebut
dapat mencapai setahun.
d. Karpela
menutup rapat bakal biji
Karpela atau daun buah rapat membungkus bakal biji atau
ovulum, sehingga mencegah pembuahan yang tidak diinginkan. Sel sperma akan
dikontrol oleh putik untuk
membuahi sel telur (ovum).
Setelah pembuahan, karpela dan beberapa jaringan di sekitarnya juga akan
berkembang menjadi buah.
Buah berfungsi adaptif dengan melindungi biji dari perkecambahan yang
tidak diinginkan dan membantu proses penyebaran ke wilayah yang lebih luas.
e. Ukuran
gametofit betina sangat tereduksi
Sebagaimana pada gametofit jantan, ukuran gametofit
betina juga sangat berkurang menjadi hanya tujuh sel dan terlindung dalam bakal biji.
Ukuran yang mengecil ini membantu mempercepat perkembangan hidup tumbuhan.
Hanya kelompok Angiospermae yang memiliki perilaku semusim dalam
proses kehidupannya. Perilaku ini membuatnya sangat mudah menjelajah lungkang
yang jauh lebih luas.
f. Endosperma
Pembentukan endosperma pada
biji adalah ciri khas Angiospermae yang sangat mendukung adaptasi karena
melengkapi embrio atau kecambah dengan
cadangan makanan dalam perkembangannya. Endosperma secara fisiologis juga memperkuat daya serap biji
akan hara yang diperlukan tumbuhan muda dalam perkembangannya.
3. Cirri khusus
apa yang secara morfologis dapat kita amati, menyebabkan tumbuhan-tumbuhan
dimasukkan ke dalam family Piperaceae?
Piperaceae memiliki bunga berupa bulir.
4. Kenapa Nymphaeae
sp dimasukkan ke dalam Magnoliophyta padahal tumbuhan ini tidak memiliki
akar tunggang?
Karena Nymphaeae sp memiliki bunga yang
sejati.
5. Cirri khusus
apa yang dimiliki oleh Artocarpus heterophyllus, Artocarpus altilis, Ficus
elastic sehingga masuk dalam family Moraceae?
Cirri khususnya hamper semua bagian tubuh tumbuhan
bergetah.
6. Bagaimana
proses fertilisasi yang terjadi pada tumbuhan Magnoliophyta? Jelaskan dengan
gambar!
Fertilisasi atau pembuahan magnoliophyta terjadi
ketika penyerbukan pada angiospermae terjadi bila serbuk sari sampai ke kepala
putik. Proses ini dapat terjadi dengan bantuan angin, hewan penyerbuk atau
manusia. Ciri yang khas pada kelompok tumbuhan ini adalah proses pembuahan
ganda. Pertama antara sel telur dan sperma, hasil fusi keduanya akan
menghasilkan zigot. Kedua, antara sperma dan sel induk endospermae, hasil fusi
keduanya menghasilkan endosperma. Untuk pertumbuhannya, embrio memerlukan zat
makanan. Zat ini diperoleh dari endosperma atau dari kotiledon. Setelah terjadi
proses pembuahan yang menghasilkan zigot dan endosperma di dalam bakal biji,

DAFTAR
PUSTAKA
Andi. 2012. Kenanga. http://www.petanihebat.com/2013/03/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman_9.html. Diakses pada 15 April 2015.
Anis. 2010. Magnoliphyta. http://ihfal.blogspot.com/p/tumbuhan-berbiji-spermatophyta-magnoliophyta.html.
Diakses pada 15 April 2015.
Anto. 2012. Deskripsi Alpukat. http://adeckanik.blogspot.com/2012/07/deskripsi-alpukat.html.
Diakses pada 15 April 2015.
Campbell, dkk. 2005. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Danang. 2010. Sirih . http://ihfal.blogspot.com/p/tumbuhan-sirih.html.
Diakses pada 15 April 2015.
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UM
Press.
Susanto, Hardi. 2009. 100 Resep
Sembuhkan Hipertensi, Asam Urat, dan Obesitas. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Wikipedia. 2013. Nangka.
http://id.wikipedia.org/wiki/Nangka. Diakses pada 15 April 2015.
Wikipedia 2015. Teratai. http://id.wikipedia.org/wiki/Teratai. Diakses pada 15 April 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar