Jumat, 24 Juli 2015

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE MAGNOLIOPHYTA (Caryophylliidae dan Dilleniidae)



LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE
MAGNOLIOPHYTA
(Caryophylliidae dan Dilleniidae)



Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi04b-WrxZkKrsIC5HcnyeQglHwZ6T6vIVHC6XxUR3tUcwraw4-6ae-lvc5icI88YtP1CSmRCR59oBn5WffPhMKtS-hZDGIdl06IsqL482Zl20TRVKESB2GqjkkawvTphmFuDszAazR6CcD/s1600/logo+IAIN+Syekh+Nurjati.png



Oleh:
                                    Nama                           : Yuliana Putri
                                    NIM                            : 1413161024
                                    Kelompok                   IV (Empat)
                                    Fakultas / Jurusan        : Tarbiyah / Biologi
                                    Kelas/Semester            : Biologi A / Semester IV
                                    Asprak                         : 1. Ali Nurdin
                                                                           2. Nina Maulida


PUSAT LABORATORIUM IPA BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN IPA BIOLOGI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2015


MAGNOLIOPHYTA
(Caryophylliidae dan Dilleniidae)
I. TUJUAN
1.      Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis Caryophyllidae dan Dillenidae
2.      Membedakan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family – family yang ada dalam Subclassis Caryophyllidae dan Dillenidae

II. DASAR TEORI
Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species. (Sudarsono, 2005: 20).  Terdapat beberapa sub kelas dari magnoliophyta, adapun pada praktikum kali ini dibahas dua sub kelas yaitu Caryophilidae dan Dillenidae.
Subclassis Caryophyllidae adalah sebagian besar herba beberapa suku tumbuhan sukulen dan halofit. Muncul 70 juta tahun yang lalu. Perhiasan bunga secara morfologi lebih komplek dan beragam. Anggota yang primitif hanya mempunyai 1 lingkaran perhiasan bunga dari sini berkembang menjadi berbagai perhiasan bunga yang termodifikasi menjadi sepal dan petal yang jelas. Stamen masak dalam urutan sentrifugal dan polen yang trinukleat. Ovul bitegmik dan ”crassinucellate”, kampilotropus atau amfitropus; embrio yang masak sering diliputi perisperm. Subclassis ini memiliki 3 ordo, 14 famili, dan 14.000 species (Asep, 2013: 10). Beberapa diantaranya sebagai berikut.
Ordo Carryophyllales Umumnya berupa terna, jarang sekali tumbuh-tumbuhan yang berkayu.Daun tunggal, biasanya tanpa daun penumpu.Bunga banci atau karena adanya reduksi menjadi berkelamin tunggal, aktinomorf, dengan tenda bunga yang yang rangkap atau tunggal atau jelas dengan kelopak dan mahkota.
Benang sari dalam satu lingkaran, berhadapan dengan tenda bunga atau dalam dua lingkaran. Bakal buah tenggelam atau menumpang, kebanyakan beruang satu dengan banyak  1 bakal biji yang kampilotrop, yang hampir selalu mempunyai 2 selaput biji, terletak pada tembuni yang sentral.Biji dengan lembaga yang bengkok mengelilingi perispermnya.Ordo ini mencakup beberapa famili diantaranya:
Famili Amaranthaceae memiliki cirri-ciri berupa terna berumur pendek atau tumbuh-tumbuhan berbatang kayu, dengan daun-daun yang kadang-kadang bersifat sukulen,duduknya berhadapan atau tersebar tanpa daun penumpu. Susunan bunga menyerupai bunga Chenopodiaceae.Bunga terdapat dalam ketiak-ketiak daun atau tersusun dalam bunga majemuk yang bersifat seperti dikasium yang selanjutnya tersusun lagi dalam rangkaian-rangkaian yang menyerupai bulir, seringkali berwarna kehijau-hijauan (Tjitrosoepomo, 2010).
Benangsari pada pangkalnya seringkali berlekatan menjadi buluh, seringkali diantaranya terdapat pseudostaminodium yang bersifat petaloid. Bakal buah menumpang, beruang 1 dengan 1 bakal biji.Tangkai putik tidak ada atau berbentuk benang dengan kepala putik yang berbentuk kancing atau terbelah.Bakal biji kampilotrop, tegak atau bergantungan pada tali pusar yang basal.Buahnya buah buni, buak keras atau buah kering yang membuka dengan sebuah tutup, kadang-kadang diselubungi tenda bunga.Biji dengan lembaga yang bengkok melingkari endospermnya. Dalam suku ini termasuk ± 850 jenis terbagi dalam 64 marga yang tersebar di daerah-daerah tropika dan subtropika, anggota-anggotanya banyak terdapat di Amerika Selatan. Contoh Spesies dari family ini adalah  Amaranthus spinosus (bayam duri), Celosia cristata (bayam cengger),  Alternanthera sessilis.
Anggota family Nyctaginaceae merupakan terna atau tumbuhan berkayu dengan daun-daun tunggal yang duduknya berhadapan, tanpa daun penumpu. Bunga tersusun dalam kelompok-kelompok kecil yang seringkali diselubungi oleh daun-daun pelindung yang berwarna menarik, banci atau karena adanya reduksi berkelamin tunggal, aktinomorf, atau sedikit zigomorf (Fani, 2010).
Hiasan bugna tunggal, kebanyakan menyerupai mahkota, kadang-kadang kecil sekali, berbilangan 5 dan berlekatan satu sama lain, di luarnya sering terdapat daun-daun pembalut yang menyerupai kelopak. Bagian bawah hiassan bunga tinggal sebagai selubung buah.Benang sari 110, tersusun dalam 2 lingkaran, duduk berseling dengan taju-taju hiasan bunga. Bakal buah menumpang, beruang satu yang basal.Penyerbukan secara entomogami atau kleistogami. Buahnya buah kurung, dinding buah rapat dan berlekatan dengan kulit biji.Lembaga lurus atau bengkok, biji mempunyai perisperm. Suku ini meliputi ± 300 jenis yang terbagi dalam ± 30 marga, terutama terdapat di Amerika, contohnya Bougainvillea spectabilis, dan Mirabilis jalapa (bunga pukul empat) (Fani, 2010)..
Cactaceae, habitus berupa herba, dengan pola percabagan simpodial, dan umur tumbuhan 2 tahun. Batang sukulen, Daunnya merupakan daun tunggal, dengan pola duduk daun berkarang, namun belum memiliki pola pertulangan daun, daunnya tereduksi menjadi bentuk duri. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan biseksual, dimana alat perkembang biakan jantan dan
betinanya terdapat dalam satu pohon. Bunganya merupakan bunga tunggal, dan termasuk bunga perigonium (tidak bisa dibedakan kalix corola), dan simetri bunga actinomorph. Stamennya lepes-lepas, dan stigma bercabang 5. Kedudukan Ovariumnya inferum, dengan tipe plasenta parietalis, dan menghasilkan buah tunggal. Tumbuhan dalam famili ini biasanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias. daun termodifikasi menjadi duri, memiliki bunga tunggal. Contohnya: Opuntia vulgaris (Kaktus) (Fani, 2010)..
Portulacaceae, habitus umumnya semak sampai herba, umur semusim. Batang bulat, beruas, atau tidak beruas warna hijau atau merah kecoklatan. Daun tunggal, bulat telur, ujung dan pangkal tumpul, tepi rata, berdaging, duduk daun tersebar, panjang 1-3 cm, lebar 1-2 cm, warnanya hijau. Bunga umunya majemuk, terletak di ujung cabang, bunganya kecil, kelopak hijau, dan umunya bertaju dan bersayap, mahkota bentuk jantung, kepala putik tiga sampai dengan lima, warnyana bunga putih, kuning, merah muda. Menhhasilkan buah tunggal, berbentuk kotak, berbiji banyak, dan berwarna hijau. Biji umunya: Bulat, kecil, mengkilat, hitam. Akar, Tunggang, dengan warna putih kotor . Contohnya adalah Talinum paniculatum (Ginseng) (Reni, 2011).
Subkelas Dilleniidae merupakan dikotiledonae dengan bentuk habitus herba atau berkayu, daun kebanyakan tunggal dan beberapa saja daunnya yang majemuk , bunga polypetal jarang apetal, gynoecium synkarp, kecuali pada ordo Dillenidae ada beberapa apokarp, ovarium pada umumnya superum kecuali pada Lecythidales dan beberapa anggota Violales, plasenta beragam ada yang aksilaris, ada yang basalis, dan ada juga yang parietal. Subclassis ini terdiri dari 13 ordo, 78 famili dan 25.000 species (Asep, 2013: 10). Adapun familynya,
Family Malvaceae, terna atau semak-semak, jarang berupa pohon. Seringkali dengan batang yang mempunyai serabut-serabut kulit, serta penutup permukaan organ-organ tertentu yang berupa rambut-rambut bintang atau sisik. Daun tunggal bertepi rata atau berlekuk beranekaragam, kebanyakan bertulang menjari, duduknya tersebar, mempunyai daun penumpu. Bunga besar, banci, aktinomorf, daun kelopak 4-5, sedikit banyak berlekatan, dengan susunan seperti katup, disamping itu, seringkali terdapat kelopak tambahan, daun mahkota lima, bebas satu sama lain, tetapi pada pangkal sering berlekatan dengan buluh”columna” yang merupakan perlekatan tangkai-tangkai sarinya, letaknya seperti genting (Tjitrosoepomo, 2010: 276).
Caricaceae, familia yang berhabitus pohon kecil atau perdu yang berkayu lunak, jarang bercabang, daun terkumpul di ujung batang, letaknya satu sama lain tersebar, tunggal palmatilobus sampai majemuk palamatus, urat daun palmatus, stipula kalau ada berupa duri, bunga tunggal atau dalam perbungaan simosa, aktinomorf, uniseksual atau biseksual, kaliks 5 sepal kecil, korolla 5 petal membentuk tabung panjang pada bunga jantan atau tabung pendek pada bunga betina, stamen 10 dalam 2 lingkaran, epipetal, ovarium superum, 5 karpel, 1 ruang dengan plasenta parietalis atau ruang banyak dengan plasenta aksilaris, ovula banyak, buah baka, dan berdaging. Contoh tumbuhannya adalah Carica papaya (Pepaya).
Cucurbitaceae familia yang berhabitus basah atau tumbuhan berkayu lunak, umumnya memanjat dengan sulur berbentuk spiral, daun tunggal palmatilobus atau majemuk palmatus, letaknya tersebar, urat daun palmatus, sering terdapat kelenjar nektar, tidak ada stipula, bunga tunggal atau dalam perbungaan racemosa keluar dari ketiak daun, umumnya uniseksual (tumbuhan bisa berumah satu atau berumah dua), simetri bunga aktinomorf, hipantium pendek atau panjang diatas ovarium, kaliks umumnya 5 sepal, korolla umumnya 5 petal yang lepas atau bersatu, stamen 5 filamen dan ada juga anteranya bisa lepas atau bersatu, ovarium inferus, 3 karpel, satu ruang dengan tipe plasenta parietalis atau plasenta bersatu ditangah sehingga ber ruang banyak, stilus 1 dengan 1-3 stigma, buah baka, pepo atau kapsula., contohnya Sechium edule (Labu siam) (Reni, 201).
Suku kubis-kubisan atau Brassicaceae (atau Cruciferae) ialah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Dalam keluarga ini terdapat sejumlah jenis sayuran yang banyak berguna bagi kehidupan manusia. Cruciferae adalah nama yang lebih dahulu digunakan yang artinya "pembawa silangan", yang mencerminkan ciri khas suku ini karena memiliki empat kelopak bunga yang tersusun menyerupai tanda silang atau salib. Brassicaceae ditemukan di hampir semua zona iklim sedang hingga daerah tropika dan yang paling banyak ditemukan di kawasan Laut Tengah. Secara keseluruhan, terdapat 350 marga (genus) dan sekitar 3.000 spesies (Wikipedia, 2013).

III. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
    a. Lup
    b. Silet/Cutter
2. Bahan
a.       Family Nyctaginaceae        : Bougainvillea spectabilis (Bunga kertas)
b.      Family Cactaceae               : Opuntia vulgaris (Kaktus)
c.       Family Amaranthaceae       : Amaranthus sp (Bayam liar)
d.      Family Portulacaceae          : Talinum paniculatum (Ginseng)
e.       Family Malvaceae               : Hibiscus rosa-sinensis (Bunga sepatu)
f.       Family Caricaceae              : Carica papaya (Pepaya)
g.      Family Cucurbitaceae         : Sechium edule (Labu siam)
h.      Family Brassicaceae           : Brassica chinensis (Petsai)

IV. LANGKAH KERJA
1.      Spesimen  tumbuhan yang ada dalam hal habitus, pola percabangan, dan bentuk/segi penampang melintangnya diamati.
2.      Daunnya dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk dan tepian daunnya diamati.
3.      Komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya diamati serta dibandingkan.
4.      Perhiasan dan alat kelamin bunga, yaitu corolla, calyx, perigonium, stamen, dan pistillum diamati.
5.      Bagian-bagian tumbuhan seperti percabangan tumbuhan digambar, diperhatikan pula letak stipulanya, penampang memanjang bunga, stamen dan pistillum, serta bagian-bagian tumbuhan tersebut diberi nama dan digambar.

IV. PEMBAHASAN
            Praktikum kali ini adalah mengenai Magnoliphyta pada Subclassis Caryophylidae dan Dellinidae. Ada 4 spesies yang dibahas dari family yang berbeda pada Subclassis Caryophylidae yaitu Amarantha dengan spesies bayam liar, Cactaceae dengan tumbuhan kaktus, family nictaginaceae dengan spesies bougenvile, dan family Portulacaceae dengan spesies yang digunakan adalah ginseng. Kemudian 4 spesies lainnya berasal dari Subclassis Dillenidae dengan spesies labu siam dari family Cucurbitaceae, Petsai merupakan family Brassicaceae, bunga sepatu yaitu family malvaceae, dan pepaya yang merupakan family Caricaceae. Berikut adalah penjelasan spesifik dari masing-masing spesies dari tiap family yang ada di Subclassis Caryophylidae dan Dillenidae.    

http://cdn.klimg.com/kapanlagi.com/p/bayam2_blogspot.jpg
Klasifikasi ilmiah Bayam Liar
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Class                : Magnolipsida
Ordo                 : Caryophyllales
Familia            : Amaranthaceae
Genus              : Amaranthus
Species            Amaranthus sp

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan bayam liar mempunyai habitus herba batangnya tidak berkayu, agak lunak sering berwarna hijau dan berumur panjang, bentuk batangnya bulat dan memilki percabangan monopodial yakni percabangan dengan kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetatif dan hanya mati bila terjadi kerusakan. Batang utama tegak dengan bebrapa cabang lateral membentu semak dalam pertumbuhannya.
Macam daunnya majemuk. Daun majemuk adalah terdiri dari dua atau lebih helai daun, mempunyai anak daun pada satu bidang, letak daun tersebar, bentuk daun bulat telur dengan pertulangan menyirip, tepi daun rata, ujung daun satasus (lonjong) dengan pangkal daun runcing. Perbungaan majemuk dengan jenis kelamin biseksual. Calixnya bersatu dengan stamen bagian dasar bersatu dan pistilumnya berada di dinding ovariumnya terpisah denagn tipe ovarium superum. Sehingga mahkota dan kelopak pada bunga bayam tidak dapat dibedakan, disebut perogonium. Pada pengamatan, perigoniumnya berwarna hijau.  Alat-alat kelamin bunga seperti stamen dan putik sulit diamati karena bunga terlalu kecil dan berbulir-bulir. Alat kelamin bunga monooseus. Termasuk tanaman berumah satu (monocieous) yang artinya alat kelaminnya dalam satu tumbuhan (Tjitrosoepomo, 2010).
Image result for gambar tanaman bougenvilleAdapun manfaat dari bayam, yaitu kandungan besi pada bayam relatif lebih tinggi daripada sayuran daun lain (besi merupakan penyusun sitokrom, protein yang terlibat dalam fotosintesis) sehingga berguna bagi penderita anemia. Akar tunggang bayam juga dimanfaatkan sebagai obat.

Klasifikasi ilmiah Bunga Kertas
Kingdom   : Plantae
Divisio                   : Magnoliophyta
Class                      : Magnolipsida
Ordo                      : Caryophyllales
Familia      : Nyctaginaceae
Genus                    : Bougainvillea
Species                  Bougainvillea 
spectabilis
Berdasarkan hasil pengamatan, habitus tumbuhan ini pohon tetapi umumnya pohon-pohon yang rendah, memiliki pola percabangan simpodial, dengan bentuk atau segi penampang bulat atau teres. Tumbuhan ini memiliki batang yang berduri berbentuk kait. Jenis  daun bougenvile yaitu daun majemuk dan duduk daunnya tersebar dengan tipe pertulangan daun menyirip. Bougenville memiliki bentuk daun bulat telur lonjong, dengan tepi daun rata. Ujung daunnya runcing/acuminatus sedangkan pangkal daun petiolatus.
Perbungaannya tunggal dengan karangan bunga rasemosa , simeteri bunganya aktinomorf karena dapat dibagi menjadi beberapa bagian. Bougenville tidak memiliki mahkota bunga  karena bunganya yang berbentuk tabung. Sedangkan kelopak bunga pada saat pengamatan yaitu berjumlah 10 dan berwarna kuning. Di bagian samping-samping kelopak terdapat lembaran-lembaran menyerupai mahkota yang warnanya sangat menarik yaitu berwarna ungu. Teksturnya seperti kertas, halus, dan bersifat tahan lama. Bagian tersebut adalah bagian tambahan bunga yang disebut spata. Fungsinya adalah untuk menarik serangga yang akan membantu dalam hal penyerbukan bunga.
Sesuai dengan teori bahwa, Bougainvillea disebut tanaman bunga kertas karena bentuk seludang bunganya yang tipis dan mempunyai ciri – ciri seperti kertas.  Jadi jelas ternyata yang berwarna itu bukanlah bunga, itu merupakan spata atau seludang. Seludang  bunga ini kerap dianggap sebagai bagian bunga, walaupun bunganya yang benar adalah bunga kecil yang terlindung oleh seludang. Dan spata menjadi bagian tambahan yang jarang dimiliki tumbuhan lain.
Benang sari ada dibagian suferum tabung bunga, pada bung yang telah dewasa biasanya melebuhi mulut tabung. Sedangkan letak putik ada di bawah atau inferum.   Distribusi tumbuhan ini adalah monocieus kelamin jantan dan betina berada dalam 1 pohon.  
Manfaat secara umum dari bunga kertas adalah sebagai tanaman hias. Tetapi terkuak manfaat lain di bidang obat-obatan dan kimiawi. Penelitian tentang formulasi sediaan pewarna bibir (lipstick) dengan zat warna bunga bugenvil telah pula dilakukan oleh seorang peneliti. Demikian halnya penggalian potensi sebagai obat-obatan (Hidayat, 2009: 46)
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSVrM1N9CrhecCwvj0ivirw-J6xkV_2EWQk-8O2Es5uEaRyI1-MKlasifikasi tanaman kaktus
Kerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Subclass          : Caryophyllidae
Ordo                : Caryophyllales
Famili              : Cactaceae
Genus              : Opuntia
Spesies            : Opuntia vulgaris
Berdasarkan hasil praktikum didapat bahwa kaktus memiliki karakteristik khusus yaitu habitusnya sekulen. Artinya kaktus dapat hidup pada habitat yang ekstrem seperti kekurangan air dan daerah kering seperti gurun pasir. Batangnya memiliki banyak percabangan dari titik tumbuh, bersifat simpodial. Sedangkan bentuk atau segi penampangnya yaitu filokladium. Batangnya tebal dan mengandung banyak air sebagai cadangan air. Selain itu biasanya batang muda berwarna hijau dan batang yang sudah tua berwarna coklat muda.
Macam daun kaktus adalah daun majemuk dan daunnya tereduksi. Sehingga daun pada kaktus berbentuk duri yang lancip. Filotaksisnya yaitu roset batang, maksudnya yaitu daun tumbuhnya langsung menempel pada batang. Bentuk daun dan pertulangan daunnya sulit diamati. Kaktus memiliki tepi daun rata (entire), ujung daunnya meruncing/accumunate begitu pula pada pangkal dauunya yang runcing. Perbungaan kaktus tidak teramati karena pada saat pengamatan tanaman kaktus belum berbunga. Distribusi seks pada kaktus yaitu monoseus atau dalam satu tanaman terdapat dua kelamin. Manfaat dari tanaman kaktus diantaranya yaitu sebagai tanaman hias.
Spesies yang terakhir yang diamati dari Subclassis Caryophilidae adalah family Portulacaceae dengan spesies ginseng, berikut klasifikasinya:
https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT9B0bIEghBtx4_uz_jFnk6bm5aVyR2-sXyY93F3-L7wSSbNC4bKerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Caryophyllidae
Ordo                : Caryophyllales
Famili              : Portulaceae
Genus              : Talinum
Spesies            : Talinum paniculatum

Talinum paniculatum memiliki habitus herba dengan pola percabangan simpodial serta segi penampang batangnya bulat atau teres dan warnanya hijau keunguan. Ginseng memiliki macam daun majemuk dan berbentuk bundar telur terbalik lanset. Letak duduk daunnya berseling. Ujung daunnya obtusus atau tumpul , dengan pangkal daunnya kuneatus, bagian tepi daun rata (entire) dan memiliki pola pertulangan daun menyirip (pinnatus), permukaannya mengkilap dengan duduk daun roset atau daun langsung tumbuh dari batang.
Macam bunga ginseng bunga majemuk, dengan karangan bunga simosa atau bunga tunggal. Simetri bunga pada ginseng yaitu aktinomorf atau dapat dibagi lebih dari satu bagian. Berdasarkan pengamatan, ginseng memiliki mahkota bunga berjumlah dua dan berwarna hijau sedangkan kelopaknya berwarna ungu. Terdapat benang sari dan juga putik, namun sulit diamati. Distribusi seks pada ginseng adalah monoseus.
Menurut teori ginseng bunganya berbentuk malai, di ujung bercabang, mahkota lima, bulat telur, panjang 3-4 mm, benang sari lima sampai lima belas, tangkai bercabang, merah keunguan, perbungaan simosa, Jenis kelaminnya biseksual dengan calyx yang lepas dengan stamen bagian dasar bersatu. Pistilumya dinding ovarium terpisah dengan ovarium superum serta simetri bunganya aktinomorf dengan kelamin tumbuhan dioceus. Pelekatan karpelnya sinkarp dan jenis buahnya tunggal. Tipe plasentanya sentralis dan tumbuhan ini berumur tahunan. Tanaman ini berkhasiat akar dan daunnya mengandung saponan dan flavonoid, serta tanin. Akar berasa manis netral untuk menguatkan paru-paru dan afrodisiak, tonikum. Sementara daunnya untuk meningkatkan nafsu makan atau stomakik (Tjitrosoepomo. 2010).
Selanjutnya, spesies dari Subclassis Dillenidae adalah sebagai berikut;
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSnPgPH-ftUxbQWAZVXIM59CE7lVzXuENsnL6omjkRvrzgwCprZKlasifikasi Hibiscus rosa-sinensis
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Dilleniidae
Ordo                : Malvales
Famili              : Malvaceae
Genus              : Hibiscus
Spesies            : Hibiscus rosa-sinensis

Hibiscus rosasinensis merupakan tanaman semak famili Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu
Berdasarkan hasil pengamatan, habitus tanaman bunga sepatu adalah perdu dengan percabangan simpodial, dan bentuk atau segi penampang bulat. Macam daun yang dimiliki majemuk dengan duduk daun/filotaksis tersebar, bentuk daun detoidatus, pertulangan daun menyirip, tepi daun seratus dan bergerigi, ujung daun meruncing, dan pagkal daun meruncing pula.
Bunga sepatu memiliki macam bunga tunggal, karangan bunga rasemosa diaksilar, dan simetri bunganya aktinomorf.  Pada saat pengamatan tidak terdapat bunga sepatu. Namun biasanya, mahkota bunga sepatu berawarna merah, berjumlah 5 mahkota. Sedangkan yang berwarna hijau merupakan kelopaknya yang jumlahnya 5 kelopak. Benang sari berwarna kuning, putik berwarna merah. Bunga sepatu merupakan tumbuhan berjenis monoeceous, dimana alat kelamin jantan dan betina berada dalam satu tanaman. Terdapat pula daun penumpunya yang berwarna hijau dengan tipe epicalyx (Dasuki, 1992).
Ciri khusus bunga sepatu pada bagian tengah bunga ada tangkai putik berbentuk silinder yang menjulur keluar bunga dengan serbuk sari diatasnya. Bunga sepatu ini memiliki biji sehingga dalam perbanyakan bisa dengan stek batang atau biji (Siregar, 2012). Diketahui penyebaran seks pada bunga sepatu adalah monoseus. Bagian tambahan dari tanaman ini adalah adanya stipula atau daun penumpu yang terletak di tangkai-tangkai batang.
Manfaat bunga sepatu berkhasiat mengobati penyakit air kemih bernanah, borok, mimisan, demam karena malaria, batuk lender dan batuk darah. Selain itu dapat pula mengobati batuk rejan, radang saluran pernapanasan (bronchitis), TBC, radang usus, sariawan, radang selaput ikat mata, gondongan (parotitis), melancarkan haid, dan mengobati keputihan (Utami, 2008:  136).
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTpIVh4Ksqnh2wXbXi4qllWNF8m69-1FAlSR1NU05-SoUKJUmYYsgKlasifikasi tumbuhan pepaya
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas             : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Dilleniidae
Ordo                : Violales
Famili              : Caricaceae
Genus              : Carica
Spesies            : Carica papaya
Carica papaya (pepaya) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Violales family Caricaceae. Spesies ini memiliki habitus perdu, pola percabangan monopodial batangnya tegak lurus dari titik tumbuh, bentuk penampangnya bulat silindris berlekuk tegak. Daun pepaya merupakan jenis daun tunggal letak duduk daun distikha dengan bentuk daun romboideus. Tulang daunnya menjari dengan tepi daun laseratus dan tidak rata. Ujung daun papaya accuminatus dengan pangkal daun sagitarius.
Macam bunga papaya bunga tunggal atau dalam perbungaan simosa, aktinomorf, uniseksual atau biseksual, kaliks 5 sepal kecil, korolla 5 petal membentuk tabung panjang pada bunga jantan atau tabung pendek pada bunga betina, stamen 10 dalam 2 lingkaran, epipetal, ovarium superum, 5 karpel, 1 ruang dengan plasenta parietalis atau ruang banyak dengan plasenta aksilaris, ovula banyak, buah baka, dan berdaging, kelamin tumbuhan monoecous letak ovarium inferum, tipe plasenta basalis dan umur tumbuhan kurang dari satu tahun. (Tjitrosoepomo, 2010).
Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai atau duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk. Pepaya termasuk tanaman monodioecious (berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai "pepaya gantung", yang walaupun jantan kadang-kadang dapat menghasilkan buah pula secara "partenogenesis" Bentuk buah bulat hingga memanjang, dengan ujung biasanya meruncing (Siregar, 2012).
Warna buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda hingga kuning. Daging buah berasal dari karpela yang menebal, berwarna kuning hingga merah, tergantung varietasnya. Bagian tengah buah berongga. Biji-biji berwarna hitam atau kehitaman dan terbungkus semacam lapisan berlendir (pulp) untuk mencegahnya dari kekeringan. Dalam budidaya, biji-biji untuk ditanam kembali diambil dari bagian tengah buah. Adapun manfaat pepaya : dengan daging buah yang tebal papaya biasanya di makan ubtuk melancarkan Buang air besar (Rani, 2010).
           
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
S. edule

Spesies terakhir yang diamati dari Subclassis Dillenidae adalah labu siam. Namun, labu siam tidak teramati karena ketidaktersediaan bahan. Sechium edule merupakan family Brassicaceae.. Labu siam merupakan tanaman sayuran dari suku labu-labuan. Menurut  teori yang ada labu siam memiliki habitus herba dengan pola percabangan simpodial, memiliki ovarium yang terletak inferum denga tipe plasenta basalis.  Tanaman labu siam memiliki  daun tunggal, stamen lepas, dan distribusi seks monoceious. Buah labu siam berbentuk seperti buah pear, berwarna hijau tua, hijau muda, dan bahkan ada yang berwarna kuning. Kulit buah labu siam ada yang banyak ditumbuhi duri-duri kecil, ada yang jarang-jarang dan ada pula yang polos tanpa duri.
Labu siam biasanya berbentuk seperti buah pear, biasanya berwarna hijau tua, hijau muda danbahkan ada yang berwarna kuning. Spesies labu siam juga beragam. Ada yang kulitnya penuh di tumbuhi duri-duri kecil dan banyak, ada yang durinya jarang-jarang dan ada pula yang polos. Berdasarkan penampilan buahnya, labu siam terbagi menjadi dua varietas, yaitu varietas labu Siam dan varietas labu anggur. Varietas labu siam memiliki ukuran buah besar, dapat dipanen pada stadium cukup tua untuk bahan sayuran, atau stadium amat muda (baby) sebagai bahan lalapan. Varietas labu anggur memiliki ukuran buah kecil, umumnya dipanen pada stadium amat muda (baby) untuk dijadikan bahan lalapan.
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRoNvYAu1LYe7QH-IIpxoPgc9zuBmUkgq-AGPr2mQIOg720rpXtKlasifikasi labu siam

Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Dilleniidae
Ordo                : Capparales
Famili              : Brassicaceae
Genus              : Brassica
Spesies            : Brassica chinensis
Petsai merupakan tanaman dari family Cucurbitaceae dari Subclassis Dillenidae. Berdasarkan hasil praktikum didapat bahwa habitus tumbuhan ini adalah herba yang pecabangannya sulit diamati. Bentuk atau segi penampang sawi adalah bulat. Sesuai dengan teori, Habitus tumbuhan ini mudah dikenali: memanjang, seperti silinder dengan pangkal membulat seperti peluru. Warnannya putih. Daunnya tumbuh membentuk roset yang sangat rapat satu sama lain. Sawi putih hanya tumbuh baik pada tempat-tempat sejuk, sehingga di Indonesia ditanam di dataran tinggi. Tanaman ini dipanen selagi masih pada tahap vegetatif (belum berbunga). Bagian yang dipanen adalah keseluruhan bagian tubuh yang berada di permukaan tanah. Produksinya tidak terlalu tinggi di Indonesia (Nikra, 2011).
Macam daun sawi sekulen atau tunggal letak/duduk daunnya roset akar. Artinya batang dan daun tumbuhnya langsung menempel pada akar. Bentuk daun sawi rosinatus, petulangan daunnya menyirip tepi daun tidak rata dentikulatus. Ujung daunnya rutundatus dengan pangkal daun trunkatus. Daun langsung memempel pada akar atau roset akar merupakan karakteristik khusus dari tanaman sawi.
Manfaat  sawi adalah berkhasiat untuk menurunkan lemak darah (Kolesterol dan trigliserida), mengobati tekanan darah tinggi, menurunkan panas, diabetes dan memperlancar proses pencernaan (Nikra, 2011)
VI. KESIMPULAN
            Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan, sebagai berikut:
1.      Bayam liar memiliki ciri khas berupa bunga yang berbulir, bersifat perigonium karena mahkota dan kelopak tidak dapat dibedakan.
2.      Bougenville memiliki karakteristik berupa bung berspata yang warnanya menarik, tidak bermahkota.
3.      Kaktus berhabitus sekulen, daun tereduksi menjadi duri, batangnya tebal sebagai penyimpan air.
4.      Ginseng memiliki karakteristik khusus berupa akarnya termodifikasi sebagai tempat penimbun cadangan makanan.
5.      Bunga sepatu memiliki ciri khas daun penumpu/stipula, tangkai putik panjang berbentuk silindris.
6.      Labu siam memiliki ciri khas berupa habitus merambat dan memiliki ovarium yang terletak inferum denga tipe plasenta basalis
7.      Petsai memilikiciri khas berupa daun yang menempel langsung pada akar atau roset akar.
8.      Pepaya memiliki ciri khas berupa bunga yang berbentuk corong, tulang daun yang menjari









PERTANYAAN DAN JAWABAN:
Pertanyaan
1.      Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Subclassis Caryophilidae dan Subclassis Dillenidae?
2.      Jelaskan ciri-ciri khusus bunga pada Bougainvillea spectabilis?
3.      Jelaskan kekhasan bunga yang dimiliki oleh Hibiscus rosa-sinensis?
4.      Jelaskan distribusi seks pada Carica papaya?
5.      Jelaskan peranan tumbuhan yang termasuk ke dalam Subclassis Caryophilidae dan Subclassis Dillenidae?
Jawaban
1.      Ciri khusus pada Subclassis Caryophyllidae yaitu mempunyai perhiasan bunga secara morfologi lebih kompleks dan beragam, sedangkan pada Subclassis Dillenidae bunganya polypetal jarang yang apetal dan gynoecium syncrap.
2.      Ciri-ciri khusus pada Bougainvillea spectabilis yaitu mempunyai bagian bunga yang berwarna-warni. Oleh karena itu, tanaman Bougainvillea spectabilis menjadi tanaman hias yang sangat populer karena kecantikkan warnanya dan cara merawatnya yang mudah.
3.      Kekhasan bunga yang dimiliki oleh Hibiscus rosa-sinensis L merupakan bunga yang sempurna yang memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam satu bunga.
4.      Distrisbusi seksnya yaitu poligamus, dimana dalam Carica papaya terdapat 3 jenis kelamin sekaligus, berdasarkan kelamin dibedakan menjadi bunga hermaproditus (banci, biseksual), bunga masculinus (staminate, jantan, uniseksual), dan bunga peminus (pistillate, betina, uniseksual).
5.      Peranan tumbuhan yang termasuk ke dalam Subclassis Caryophyllidae adalah: Sebagai rantai ekosistem, sebagai tanaman hias, sebagai obat. Sedangkan peranan tumbuhan yang termasuk ke dalam Subclassis Dillenidae adalah: sebagai rantai ekosistem, sebagai tanaman hias, sebagai sayuran, sebagai buah-buahan.








DAFTAR PUSTAKA
Asep.2013. Panduan Praktikum Botani Phanerogamae. Cirebon: IAIN SNJ Press.
Dasuki. 1992. Petunjuk Praktikum Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung: Pusat Antar Universitas Ilmu Hayati ITB.
Fani. 2010. Caryophilidae dan Dillenidae: www.blogspot.com/08/01/10/ Caryophilidae-dan-Dillenidae. Diakses pada 23 April 2015.
Reni. 2011. Magnoliophyta: www.blogspot.com/08/01/10/Magnoliophyta. Diakses pada 23 April 2015.
Siregar. 2010. Bunga Sepatu. www.wordpress.com/01/04/2010/Bunga-sepatu. Diakses pada 23 April 2015.
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi  Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Wikipedia. 2013. Brassicaceae: http://id.wikipedia.org/wiki/Brassicaceae. Diakses pada 23 April 2015.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar