LAPORAN
PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE
MAGNOLIOPHYTA
(Caryophylliidae dan Dilleniidae)
Oleh:
Nama : Yuliana Putri
NIM : 1413161024
Kelompok : IV (Empat)
Fakultas /
Jurusan : Tarbiyah / Biologi
Kelas/Semester : Biologi A /
Semester IV
Asprak : 1. Ali Nurdin
2. Nina Maulida
PUSAT
LABORATORIUM IPA BIOLOGI
FAKULTAS
TARBIYAH JURUSAN IPA BIOLOGI
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2015
MAGNOLIOPHYTA
(Caryophylliidae dan Dilleniidae)
I.
TUJUAN
1. Menemukan ciri-ciri khusus spesies
tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis
Caryophyllidae dan Dillenidae
2. Membedakan ciri-ciri khusus tumbuhan
yang termasuk pada family – family yang ada dalam Subclassis Caryophyllidae dan
Dillenidae
II.
DASAR TEORI
Magnoliophyta
atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan
generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri
atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan
dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina
berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah
(karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya
terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di
dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu
magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida
mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan
liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species.
(Sudarsono, 2005: 20). Terdapat beberapa
sub kelas dari magnoliophyta, adapun pada praktikum kali ini dibahas dua sub
kelas yaitu Caryophilidae dan Dillenidae.
Subclassis Caryophyllidae adalah sebagian besar herba
beberapa suku tumbuhan sukulen dan halofit. Muncul 70 juta tahun yang lalu.
Perhiasan bunga secara morfologi lebih komplek dan beragam. Anggota yang
primitif hanya mempunyai 1 lingkaran perhiasan bunga dari sini berkembang
menjadi berbagai perhiasan bunga yang termodifikasi menjadi sepal dan petal
yang jelas. Stamen masak dalam urutan sentrifugal dan polen yang trinukleat.
Ovul bitegmik dan ”crassinucellate”, kampilotropus atau amfitropus; embrio yang
masak sering diliputi perisperm. Subclassis ini memiliki 3 ordo, 14 famili, dan 14.000
species (Asep, 2013: 10). Beberapa diantaranya sebagai berikut.
Ordo Carryophyllales Umumnya
berupa terna, jarang sekali tumbuh-tumbuhan yang berkayu.Daun tunggal, biasanya
tanpa daun penumpu.Bunga banci atau karena adanya reduksi menjadi berkelamin
tunggal, aktinomorf, dengan tenda bunga yang yang rangkap atau tunggal atau
jelas dengan kelopak dan mahkota.
Benang sari dalam satu
lingkaran, berhadapan dengan tenda bunga atau dalam dua lingkaran. Bakal buah
tenggelam atau menumpang, kebanyakan beruang satu dengan banyak 1 bakal biji yang kampilotrop, yang hampir selalu mempunyai
2 selaput biji, terletak pada tembuni yang sentral.Biji dengan lembaga yang
bengkok mengelilingi perispermnya.Ordo ini mencakup beberapa famili
diantaranya:
Famili Amaranthaceae memiliki
cirri-ciri berupa terna berumur pendek atau tumbuh-tumbuhan berbatang kayu,
dengan daun-daun yang kadang-kadang bersifat sukulen,duduknya berhadapan atau
tersebar tanpa daun penumpu. Susunan bunga menyerupai bunga
Chenopodiaceae.Bunga terdapat dalam ketiak-ketiak daun atau tersusun dalam
bunga majemuk yang bersifat seperti dikasium yang selanjutnya tersusun lagi
dalam rangkaian-rangkaian yang menyerupai bulir, seringkali berwarna
kehijau-hijauan (Tjitrosoepomo, 2010).
Benangsari pada pangkalnya
seringkali berlekatan menjadi buluh, seringkali diantaranya terdapat
pseudostaminodium yang bersifat petaloid. Bakal buah menumpang, beruang 1
dengan 1 bakal biji.Tangkai putik tidak ada atau berbentuk benang dengan
kepala putik yang berbentuk kancing atau terbelah.Bakal biji kampilotrop, tegak
atau bergantungan pada tali pusar yang basal.Buahnya buah buni, buak keras atau
buah kering yang membuka dengan sebuah tutup, kadang-kadang diselubungi tenda
bunga.Biji dengan lembaga yang bengkok melingkari endospermnya. Dalam suku ini
termasuk ± 850 jenis terbagi dalam 64 marga yang tersebar di daerah-daerah
tropika dan subtropika, anggota-anggotanya banyak terdapat di Amerika Selatan.
Contoh Spesies dari family ini adalah Amaranthus spinosus (bayam
duri), Celosia cristata (bayam cengger), Alternanthera sessilis.
Anggota
family Nyctaginaceae merupakan terna atau tumbuhan
berkayu dengan daun-daun tunggal yang duduknya berhadapan, tanpa daun penumpu.
Bunga tersusun dalam kelompok-kelompok kecil yang seringkali diselubungi oleh
daun-daun pelindung yang berwarna menarik, banci atau karena adanya reduksi
berkelamin tunggal, aktinomorf, atau sedikit zigomorf (Fani, 2010).
Hiasan bugna tunggal,
kebanyakan menyerupai mahkota, kadang-kadang kecil sekali, berbilangan 5 dan
berlekatan satu sama lain, di luarnya sering terdapat daun-daun pembalut yang
menyerupai kelopak. Bagian bawah hiassan bunga tinggal sebagai selubung
buah.Benang sari 110,
tersusun dalam 2 lingkaran, duduk berseling dengan taju-taju hiasan bunga.
Bakal buah menumpang, beruang satu yang basal.Penyerbukan secara entomogami
atau kleistogami. Buahnya buah kurung, dinding buah rapat dan berlekatan dengan
kulit biji.Lembaga lurus atau bengkok, biji mempunyai perisperm. Suku ini
meliputi ± 300 jenis yang terbagi dalam ± 30 marga, terutama terdapat di
Amerika, contohnya Bougainvillea spectabilis, dan
Mirabilis jalapa (bunga pukul empat) (Fani,
2010)..
Cactaceae,
habitus berupa herba, dengan pola percabagan simpodial, dan umur tumbuhan 2
tahun. Batang sukulen, Daunnya merupakan daun tunggal, dengan pola duduk daun
berkarang, namun belum memiliki pola pertulangan daun, daunnya tereduksi
menjadi bentuk duri. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan biseksual, dimana alat
perkembang biakan jantan dan
betinanya terdapat dalam satu pohon.
Bunganya merupakan bunga tunggal, dan termasuk bunga perigonium (tidak bisa
dibedakan kalix corola), dan simetri bunga actinomorph. Stamennya lepes-lepas,
dan stigma bercabang 5. Kedudukan Ovariumnya inferum, dengan tipe plasenta
parietalis, dan menghasilkan buah tunggal. Tumbuhan dalam famili ini biasanya
dimanfaatkan sebagai tanaman hias. daun termodifikasi menjadi duri, memiliki
bunga tunggal. Contohnya: Opuntia
vulgaris (Kaktus) (Fani, 2010)..
Portulacaceae,
habitus umumnya semak sampai herba, umur semusim. Batang bulat, beruas, atau
tidak beruas warna hijau atau merah kecoklatan. Daun tunggal, bulat telur,
ujung dan pangkal tumpul, tepi rata, berdaging, duduk daun tersebar, panjang
1-3 cm, lebar 1-2 cm, warnanya hijau. Bunga umunya majemuk, terletak di ujung
cabang, bunganya kecil, kelopak hijau, dan umunya bertaju dan bersayap, mahkota
bentuk jantung, kepala putik tiga sampai dengan lima, warnyana bunga putih,
kuning, merah muda. Menhhasilkan buah tunggal, berbentuk kotak, berbiji banyak,
dan berwarna hijau. Biji umunya: Bulat, kecil, mengkilat, hitam. Akar,
Tunggang, dengan warna putih kotor . Contohnya adalah Talinum paniculatum (Ginseng) (Reni, 2011).
Subkelas
Dilleniidae merupakan dikotiledonae dengan bentuk habitus herba atau berkayu,
daun kebanyakan tunggal dan beberapa saja daunnya yang majemuk , bunga
polypetal jarang apetal, gynoecium synkarp, kecuali pada ordo Dillenidae ada
beberapa apokarp, ovarium pada umumnya superum kecuali pada Lecythidales dan
beberapa anggota Violales, plasenta beragam ada yang aksilaris, ada yang
basalis, dan ada juga yang parietal. Subclassis ini terdiri dari 13 ordo, 78
famili dan 25.000 species (Asep, 2013: 10). Adapun familynya,
Family
Malvaceae, terna atau semak-semak, jarang berupa pohon. Seringkali dengan
batang yang mempunyai serabut-serabut kulit, serta penutup permukaan
organ-organ tertentu yang berupa rambut-rambut bintang atau sisik. Daun tunggal
bertepi rata atau berlekuk beranekaragam, kebanyakan bertulang menjari,
duduknya tersebar, mempunyai daun penumpu. Bunga besar, banci, aktinomorf, daun
kelopak 4-5, sedikit banyak berlekatan, dengan susunan seperti katup, disamping
itu, seringkali terdapat kelopak tambahan, daun mahkota lima, bebas satu sama lain,
tetapi pada pangkal sering berlekatan dengan buluh”columna” yang merupakan
perlekatan tangkai-tangkai sarinya, letaknya seperti genting (Tjitrosoepomo,
2010: 276).
Caricaceae,
familia yang berhabitus pohon kecil atau perdu yang berkayu lunak, jarang bercabang,
daun terkumpul di ujung batang, letaknya satu sama lain tersebar, tunggal
palmatilobus sampai majemuk palamatus, urat daun palmatus, stipula kalau ada
berupa duri, bunga tunggal atau dalam perbungaan simosa, aktinomorf, uniseksual
atau biseksual, kaliks 5 sepal kecil, korolla 5 petal membentuk tabung panjang
pada bunga jantan atau tabung pendek pada bunga betina, stamen 10 dalam 2
lingkaran, epipetal, ovarium superum, 5 karpel, 1 ruang dengan plasenta
parietalis atau ruang banyak dengan plasenta aksilaris, ovula banyak, buah
baka, dan berdaging. Contoh tumbuhannya adalah Carica papaya (Pepaya).
Cucurbitaceae
familia yang berhabitus basah atau tumbuhan berkayu lunak, umumnya memanjat
dengan sulur berbentuk spiral, daun tunggal palmatilobus atau majemuk palmatus,
letaknya tersebar, urat daun palmatus, sering terdapat kelenjar nektar, tidak
ada stipula, bunga tunggal atau dalam perbungaan racemosa keluar dari ketiak
daun, umumnya uniseksual (tumbuhan bisa berumah satu atau berumah dua), simetri
bunga aktinomorf, hipantium pendek atau panjang diatas ovarium, kaliks umumnya
5 sepal, korolla umumnya 5 petal yang lepas atau bersatu, stamen 5 filamen dan
ada juga anteranya bisa lepas atau bersatu, ovarium inferus, 3 karpel, satu
ruang dengan tipe plasenta parietalis atau plasenta bersatu ditangah sehingga
ber ruang banyak, stilus 1 dengan 1-3 stigma, buah baka, pepo atau kapsula.,
contohnya Sechium edule (Labu siam)
(Reni, 201).
Suku
kubis-kubisan atau Brassicaceae (atau Cruciferae)
ialah salah satu suku
anggota tumbuhan berbunga.
Dalam keluarga ini terdapat sejumlah jenis sayuran yang banyak berguna bagi
kehidupan manusia. Cruciferae adalah nama yang lebih dahulu digunakan yang artinya
"pembawa silangan", yang mencerminkan ciri khas suku ini karena
memiliki empat kelopak bunga
yang tersusun menyerupai tanda silang atau salib.
Brassicaceae ditemukan di hampir semua zona iklim sedang hingga daerah tropika
dan yang paling banyak ditemukan di kawasan Laut Tengah.
Secara keseluruhan, terdapat 350 marga (genus)
dan sekitar 3.000 spesies
(Wikipedia, 2013).
III.
ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Lup
b. Silet/Cutter
2. Bahan
a.
Family Nyctaginaceae : Bougainvillea spectabilis (Bunga
kertas)
b.
Family Cactaceae : Opuntia vulgaris
(Kaktus)
c.
Family Amaranthaceae : Amaranthus sp (Bayam liar)
d.
Family Portulacaceae : Talinum paniculatum (Ginseng)
e. Family
Malvaceae : Hibiscus
rosa-sinensis (Bunga sepatu)
f. Family
Caricaceae : Carica papaya (Pepaya)
g. Family
Cucurbitaceae : Sechium edule (Labu siam)
h. Family
Brassicaceae : Brassica chinensis (Petsai)
IV.
LANGKAH KERJA
1.
Spesimen tumbuhan yang ada dalam hal habitus, pola
percabangan, dan bentuk/segi penampang melintangnya diamati.
2.
Daunnya dalam hal filotaksis,
komposisi, pertulangan, bentuk dan tepian daunnya diamati.
3.
Komposisi, jenis karangan bunga, dan
simetri bunganya diamati serta dibandingkan.
4.
Perhiasan dan alat kelamin bunga,
yaitu corolla, calyx, perigonium, stamen, dan pistillum diamati.
5.
Bagian-bagian tumbuhan seperti
percabangan tumbuhan digambar, diperhatikan pula letak stipulanya, penampang
memanjang bunga, stamen dan pistillum, serta bagian-bagian tumbuhan tersebut
diberi nama dan digambar.
IV. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini
adalah mengenai Magnoliphyta pada Subclassis Caryophylidae dan Dellinidae. Ada
4 spesies yang dibahas dari family yang berbeda pada Subclassis Caryophylidae
yaitu Amarantha dengan spesies bayam liar, Cactaceae dengan tumbuhan kaktus, family
nictaginaceae dengan spesies bougenvile, dan family Portulacaceae dengan
spesies yang digunakan adalah ginseng. Kemudian 4 spesies lainnya berasal dari
Subclassis Dillenidae dengan spesies labu siam dari family Cucurbitaceae,
Petsai merupakan family Brassicaceae, bunga sepatu yaitu family malvaceae, dan
pepaya yang merupakan family Caricaceae. Berikut adalah penjelasan spesifik
dari masing-masing spesies dari tiap family yang ada di Subclassis
Caryophylidae dan Dillenidae.

Klasifikasi ilmiah Bayam Liar
Kingdom
: Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnolipsida
Ordo
:
Caryophyllales
Familia : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Species : Amaranthus sp
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan
bayam liar mempunyai habitus herba batangnya tidak berkayu, agak lunak sering
berwarna hijau dan berumur panjang, bentuk batangnya bulat dan memilki
percabangan monopodial yakni percabangan dengan kuncup terminal selalu
merupakan bagian vegetatif dan hanya mati bila terjadi kerusakan. Batang utama
tegak dengan bebrapa cabang lateral membentu semak dalam pertumbuhannya.
Macam daunnya majemuk. Daun majemuk
adalah terdiri dari dua atau lebih helai daun, mempunyai anak daun pada satu
bidang, letak daun tersebar, bentuk daun bulat telur dengan pertulangan
menyirip, tepi daun rata, ujung daun satasus (lonjong) dengan pangkal daun
runcing. Perbungaan majemuk dengan jenis kelamin biseksual. Calixnya bersatu
dengan stamen bagian dasar bersatu dan pistilumnya berada di dinding ovariumnya
terpisah denagn tipe ovarium superum. Sehingga mahkota dan kelopak pada bunga
bayam tidak dapat dibedakan, disebut perogonium. Pada pengamatan, perigoniumnya
berwarna hijau. Alat-alat kelamin bunga
seperti stamen dan putik sulit diamati karena bunga terlalu kecil dan
berbulir-bulir. Alat kelamin bunga monooseus. Termasuk tanaman berumah satu
(monocieous) yang artinya alat kelaminnya dalam satu tumbuhan (Tjitrosoepomo,
2010).

Klasifikasi ilmiah Bunga Kertas
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnolipsida
Ordo :
Caryophyllales
Familia : Nyctaginaceae
Genus : Bougainvillea
Species : Bougainvillea
spectabilis
Berdasarkan
hasil pengamatan, habitus tumbuhan ini pohon tetapi umumnya pohon-pohon yang rendah,
memiliki pola percabangan simpodial, dengan bentuk atau segi penampang bulat
atau teres. Tumbuhan ini memiliki batang yang berduri berbentuk kait. Jenis daun bougenvile yaitu daun majemuk dan duduk
daunnya tersebar dengan tipe pertulangan daun menyirip. Bougenville memiliki
bentuk daun bulat telur lonjong, dengan tepi daun rata. Ujung daunnya
runcing/acuminatus sedangkan pangkal daun petiolatus.
Perbungaannya
tunggal dengan karangan
bunga rasemosa , simeteri bunganya aktinomorf karena dapat dibagi menjadi
beberapa bagian. Bougenville tidak memiliki mahkota bunga karena bunganya yang berbentuk tabung.
Sedangkan kelopak bunga pada saat pengamatan yaitu berjumlah 10 dan berwarna
kuning. Di bagian samping-samping kelopak terdapat lembaran-lembaran menyerupai
mahkota yang warnanya sangat menarik yaitu berwarna ungu. Teksturnya seperti
kertas, halus, dan bersifat tahan lama. Bagian tersebut adalah bagian tambahan
bunga yang disebut spata. Fungsinya adalah untuk menarik serangga yang akan
membantu dalam hal penyerbukan bunga.
Sesuai
dengan teori bahwa, Bougainvillea disebut tanaman bunga kertas karena bentuk
seludang bunganya yang tipis dan mempunyai ciri – ciri seperti kertas.
Jadi jelas ternyata yang berwarna itu bukanlah bunga, itu merupakan spata
atau seludang. Seludang bunga ini
kerap dianggap sebagai bagian bunga, walaupun bunganya yang benar
adalah bunga kecil yang terlindung oleh seludang. Dan spata menjadi bagian
tambahan yang jarang dimiliki tumbuhan lain.
Benang sari ada dibagian suferum tabung bunga, pada
bung yang telah dewasa biasanya melebuhi mulut tabung. Sedangkan letak putik
ada di bawah atau inferum. Distribusi tumbuhan ini adalah
monocieus kelamin jantan dan betina berada dalam 1 pohon.
Manfaat
secara umum dari bunga kertas adalah sebagai tanaman hias. Tetapi terkuak
manfaat lain di bidang obat-obatan dan kimiawi. Penelitian tentang formulasi
sediaan pewarna bibir (lipstick) dengan zat warna bunga bugenvil telah pula
dilakukan oleh seorang peneliti. Demikian halnya penggalian potensi sebagai
obat-obatan (Hidayat, 2009: 46)

Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subclass : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Opuntia
Spesies : Opuntia vulgaris
Berdasarkan
hasil praktikum didapat bahwa kaktus memiliki karakteristik khusus yaitu
habitusnya sekulen. Artinya kaktus dapat hidup pada habitat yang ekstrem
seperti kekurangan air dan daerah kering seperti gurun pasir. Batangnya
memiliki banyak percabangan dari titik tumbuh, bersifat simpodial. Sedangkan
bentuk atau segi penampangnya yaitu filokladium. Batangnya tebal dan mengandung
banyak air sebagai cadangan air. Selain itu biasanya batang muda berwarna hijau
dan batang yang sudah tua berwarna coklat muda.
Macam
daun kaktus adalah daun majemuk dan daunnya tereduksi. Sehingga daun pada
kaktus berbentuk duri yang lancip. Filotaksisnya yaitu roset batang, maksudnya
yaitu daun tumbuhnya langsung menempel pada batang. Bentuk daun dan pertulangan
daunnya sulit diamati. Kaktus memiliki tepi daun rata (entire), ujung daunnya
meruncing/accumunate begitu pula pada pangkal dauunya yang runcing. Perbungaan
kaktus tidak teramati karena pada saat pengamatan tanaman kaktus belum
berbunga. Distribusi seks pada kaktus yaitu monoseus atau dalam satu tanaman
terdapat dua kelamin. Manfaat dari tanaman kaktus diantaranya yaitu sebagai
tanaman hias.
Spesies
yang terakhir yang diamati dari Subclassis Caryophilidae adalah family
Portulacaceae dengan spesies ginseng, berikut klasifikasinya:

Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Sub Kelas :
Caryophyllidae
Ordo :
Caryophyllales
Famili :
Portulaceae
Genus : Talinum
Spesies : Talinum paniculatum
Talinum paniculatum memiliki habitus herba dengan pola
percabangan simpodial serta segi penampang batangnya bulat atau teres dan
warnanya hijau keunguan. Ginseng memiliki macam daun majemuk dan berbentuk
bundar telur terbalik lanset. Letak duduk daunnya berseling. Ujung daunnya
obtusus atau tumpul , dengan pangkal daunnya kuneatus, bagian tepi daun rata
(entire) dan memiliki pola pertulangan daun menyirip (pinnatus), permukaannya
mengkilap dengan duduk daun roset atau daun langsung
tumbuh dari batang.
Macam bunga ginseng bunga majemuk, dengan karangan bunga simosa
atau bunga tunggal. Simetri bunga pada ginseng yaitu aktinomorf atau dapat
dibagi lebih dari satu bagian. Berdasarkan pengamatan, ginseng memiliki mahkota
bunga berjumlah dua dan berwarna hijau sedangkan kelopaknya berwarna ungu.
Terdapat benang sari dan juga putik, namun sulit diamati. Distribusi seks pada
ginseng adalah monoseus.
Menurut teori ginseng bunganya berbentuk malai, di ujung
bercabang, mahkota lima, bulat telur, panjang 3-4 mm, benang sari lima sampai
lima belas, tangkai bercabang, merah keunguan, perbungaan simosa,
Jenis kelaminnya biseksual dengan calyx yang lepas dengan stamen bagian dasar
bersatu. Pistilumya dinding ovarium terpisah dengan ovarium superum serta
simetri bunganya aktinomorf dengan kelamin tumbuhan dioceus. Pelekatan
karpelnya sinkarp dan jenis buahnya tunggal. Tipe plasentanya sentralis dan
tumbuhan ini berumur tahunan. Tanaman ini berkhasiat akar dan daunnya mengandung
saponan dan flavonoid, serta tanin. Akar berasa manis netral untuk menguatkan
paru-paru dan afrodisiak, tonikum. Sementara daunnya untuk meningkatkan nafsu
makan atau stomakik
(Tjitrosoepomo. 2010).
Selanjutnya, spesies dari Subclassis Dillenidae adalah
sebagai berikut;

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub
Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis
Hibiscus rosasinensis merupakan tanaman
semak
famili Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan
tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun
mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih
hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu
Berdasarkan hasil pengamatan,
habitus tanaman bunga sepatu adalah perdu dengan percabangan simpodial, dan bentuk
atau segi penampang bulat. Macam daun yang dimiliki majemuk dengan duduk daun/filotaksis
tersebar, bentuk daun detoidatus, pertulangan daun menyirip, tepi daun seratus
dan bergerigi, ujung daun meruncing, dan pagkal daun meruncing pula.
Bunga sepatu memiliki macam bunga
tunggal, karangan bunga rasemosa diaksilar, dan simetri bunganya aktinomorf. Pada saat pengamatan tidak terdapat bunga
sepatu. Namun biasanya, mahkota bunga sepatu berawarna merah, berjumlah 5
mahkota. Sedangkan yang berwarna hijau merupakan kelopaknya yang jumlahnya 5
kelopak. Benang sari berwarna kuning, putik berwarna merah. Bunga sepatu
merupakan tumbuhan berjenis monoeceous, dimana alat kelamin jantan dan betina
berada dalam satu tanaman. Terdapat pula daun penumpunya yang berwarna hijau
dengan tipe epicalyx (Dasuki, 1992).
Ciri khusus bunga sepatu pada bagian
tengah bunga ada tangkai putik berbentuk silinder yang menjulur keluar bunga
dengan serbuk sari diatasnya. Bunga sepatu ini memiliki biji sehingga dalam
perbanyakan bisa dengan stek batang atau biji (Siregar, 2012). Diketahui
penyebaran seks pada bunga sepatu adalah monoseus. Bagian tambahan dari tanaman
ini adalah adanya stipula atau daun penumpu yang terletak di tangkai-tangkai
batang.
Manfaat bunga sepatu berkhasiat
mengobati penyakit air kemih bernanah, borok, mimisan, demam karena malaria,
batuk lender dan batuk darah. Selain itu dapat pula mengobati batuk rejan,
radang saluran pernapanasan (bronchitis), TBC, radang usus, sariawan, radang
selaput ikat mata, gondongan (parotitis), melancarkan haid, dan mengobati
keputihan (Utami, 2008: 136).

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Sub
Kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya
Carica papaya (pepaya) adalah salah satu contoh
spesies dari ordo Violales family Caricaceae. Spesies ini memiliki habitus
perdu, pola percabangan monopodial batangnya tegak lurus dari titik tumbuh,
bentuk penampangnya bulat silindris berlekuk tegak. Daun pepaya merupakan jenis
daun tunggal letak duduk daun distikha dengan bentuk daun romboideus. Tulang
daunnya menjari dengan tepi daun laseratus dan tidak rata. Ujung daun papaya
accuminatus dengan pangkal daun sagitarius.
Macam
bunga papaya bunga tunggal atau dalam perbungaan simosa, aktinomorf, uniseksual
atau biseksual, kaliks 5 sepal kecil, korolla 5 petal membentuk tabung panjang
pada bunga jantan atau tabung pendek pada bunga betina, stamen 10 dalam 2 lingkaran,
epipetal, ovarium superum, 5 karpel, 1 ruang dengan plasenta parietalis atau
ruang banyak dengan plasenta aksilaris, ovula banyak, buah baka, dan berdaging,
kelamin tumbuhan monoecous letak ovarium inferum, tipe plasenta basalis dan
umur tumbuhan kurang dari satu tahun. (Tjitrosoepomo, 2010).
Bunga
pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan
tangkai atau duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada
tangkai panjang. Bunga biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk. Pepaya
termasuk tanaman monodioecious (berumah tunggal sekaligus berumah dua)
dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai
"pepaya gantung", yang walaupun jantan kadang-kadang dapat
menghasilkan buah pula secara "partenogenesis" Bentuk buah bulat hingga memanjang, dengan
ujung biasanya meruncing (Siregar, 2012).
Warna
buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda hingga kuning.
Daging buah berasal dari karpela yang menebal, berwarna kuning hingga merah,
tergantung varietasnya. Bagian tengah buah berongga. Biji-biji berwarna hitam atau kehitaman dan
terbungkus semacam lapisan berlendir (pulp) untuk mencegahnya dari
kekeringan. Dalam budidaya, biji-biji untuk ditanam kembali diambil dari bagian
tengah buah. Adapun manfaat pepaya : dengan daging buah yang tebal papaya
biasanya di makan ubtuk melancarkan Buang air besar (Rani, 2010).
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
S. edule
|
Spesies
terakhir yang diamati dari Subclassis Dillenidae adalah labu siam. Namun, labu
siam tidak teramati karena ketidaktersediaan bahan. Sechium
edule merupakan
family Brassicaceae.. Labu siam merupakan tanaman
sayuran dari suku labu-labuan. Menurut teori yang ada labu siam memiliki habitus herba dengan pola percabangan simpodial, memiliki
ovarium yang terletak inferum denga tipe plasenta basalis. Tanaman labu siam memiliki daun tunggal, stamen lepas, dan distribusi
seks monoceious. Buah labu siam berbentuk seperti buah pear, berwarna hijau
tua, hijau muda, dan bahkan ada yang berwarna kuning. Kulit buah labu siam ada
yang banyak ditumbuhi duri-duri kecil, ada yang jarang-jarang dan ada pula yang
polos tanpa duri.
Labu
siam biasanya berbentuk seperti buah pear, biasanya berwarna hijau tua, hijau
muda danbahkan ada yang berwarna kuning. Spesies labu siam juga beragam. Ada
yang kulitnya penuh di tumbuhi duri-duri kecil dan banyak, ada yang durinya
jarang-jarang dan ada pula yang polos. Berdasarkan penampilan buahnya, labu
siam terbagi menjadi dua varietas, yaitu varietas labu Siam dan varietas labu
anggur. Varietas labu siam memiliki ukuran buah besar, dapat dipanen pada
stadium cukup tua untuk bahan sayuran, atau stadium amat muda (baby) sebagai
bahan lalapan. Varietas labu anggur memiliki ukuran buah kecil, umumnya dipanen
pada stadium amat muda (baby) untuk dijadikan bahan lalapan.

Kingdom :
Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Capparales
Genus : Brassica
Spesies : Brassica chinensis
Petsai
merupakan tanaman dari family Cucurbitaceae dari Subclassis Dillenidae.
Berdasarkan hasil praktikum didapat bahwa habitus tumbuhan ini adalah herba
yang pecabangannya sulit diamati. Bentuk atau segi penampang sawi adalah bulat.
Sesuai dengan teori, Habitus
tumbuhan ini mudah dikenali: memanjang, seperti silinder dengan pangkal
membulat seperti peluru. Warnannya putih. Daunnya tumbuh membentuk roset yang
sangat rapat satu sama lain. Sawi putih hanya tumbuh baik pada tempat-tempat
sejuk, sehingga di Indonesia ditanam di dataran tinggi. Tanaman ini dipanen
selagi masih pada tahap vegetatif (belum berbunga). Bagian yang dipanen adalah
keseluruhan bagian tubuh yang berada di permukaan tanah. Produksinya tidak
terlalu tinggi di Indonesia (Nikra, 2011).
Macam daun sawi
sekulen atau tunggal letak/duduk daunnya roset akar. Artinya batang dan daun
tumbuhnya langsung menempel pada akar. Bentuk daun sawi rosinatus, petulangan
daunnya menyirip tepi daun tidak rata dentikulatus. Ujung daunnya rutundatus
dengan pangkal daun trunkatus. Daun langsung memempel pada akar atau roset akar
merupakan karakteristik khusus dari tanaman sawi.
Manfaat sawi adalah berkhasiat untuk menurunkan lemak darah
(Kolesterol dan trigliserida), mengobati tekanan darah tinggi, menurunkan panas, diabetes
dan memperlancar proses pencernaan (Nikra, 2011)
VI.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan,
sebagai berikut:
1.
Bayam liar memiliki
ciri khas berupa bunga yang berbulir, bersifat perigonium karena mahkota dan
kelopak tidak dapat dibedakan.
2.
Bougenville memiliki
karakteristik berupa bung berspata yang warnanya menarik, tidak bermahkota.
3.
Kaktus berhabitus
sekulen, daun tereduksi menjadi duri, batangnya tebal sebagai penyimpan air.
4.
Ginseng memiliki
karakteristik khusus berupa akarnya termodifikasi sebagai tempat penimbun
cadangan makanan.
5.
Bunga sepatu
memiliki ciri khas daun penumpu/stipula, tangkai putik panjang berbentuk
silindris.
6.
Labu siam memiliki
ciri khas berupa habitus merambat dan memiliki ovarium yang terletak inferum denga tipe plasenta basalis
7.
Petsai memilikiciri khas berupa daun yang menempel langsung pada akar
atau roset akar.
8.
Pepaya memiliki
ciri khas berupa bunga yang berbentuk corong, tulang daun yang menjari
PERTANYAAN DAN JAWABAN:
Pertanyaan
1. Tuliskan
ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Subclassis Caryophilidae dan
Subclassis Dillenidae?
2. Jelaskan
ciri-ciri khusus bunga pada Bougainvillea
spectabilis?
3. Jelaskan
kekhasan bunga yang dimiliki oleh Hibiscus
rosa-sinensis?
4. Jelaskan
distribusi seks pada Carica papaya?
5. Jelaskan
peranan tumbuhan yang termasuk ke dalam Subclassis Caryophilidae dan Subclassis
Dillenidae?
Jawaban
1. Ciri khusus pada Subclassis
Caryophyllidae yaitu mempunyai perhiasan bunga secara morfologi lebih kompleks
dan beragam, sedangkan pada Subclassis Dillenidae bunganya polypetal jarang
yang apetal dan gynoecium syncrap.
2. Ciri-ciri khusus pada Bougainvillea
spectabilis yaitu mempunyai bagian bunga yang berwarna-warni. Oleh karena itu,
tanaman Bougainvillea spectabilis menjadi tanaman hias yang sangat populer
karena kecantikkan warnanya dan cara merawatnya yang mudah.
3. Kekhasan bunga yang dimiliki oleh
Hibiscus rosa-sinensis L merupakan bunga yang sempurna yang memiliki alat
kelamin jantan dan betina dalam satu bunga.
4. Distrisbusi seksnya yaitu poligamus,
dimana dalam Carica papaya terdapat 3 jenis kelamin sekaligus, berdasarkan
kelamin dibedakan menjadi bunga hermaproditus (banci, biseksual), bunga
masculinus (staminate, jantan, uniseksual), dan bunga peminus (pistillate,
betina, uniseksual).
5. Peranan tumbuhan yang termasuk ke
dalam Subclassis Caryophyllidae adalah: Sebagai rantai ekosistem, sebagai
tanaman hias, sebagai obat. Sedangkan peranan tumbuhan yang termasuk ke dalam
Subclassis Dillenidae adalah: sebagai rantai ekosistem, sebagai tanaman hias,
sebagai sayuran, sebagai buah-buahan.
DAFTAR PUSTAKA
Asep.2013. Panduan Praktikum
Botani Phanerogamae. Cirebon: IAIN SNJ Press.
Dasuki. 1992. Petunjuk Praktikum Sistematik
Tumbuhan Tinggi. Bandung: Pusat Antar Universitas Ilmu Hayati ITB.
Fani. 2010. Caryophilidae dan
Dillenidae: www.blogspot.com/08/01/10/ Caryophilidae-dan-Dillenidae.
Diakses pada 23 April 2015.
Reni. 2011. Magnoliophyta:
www.blogspot.com/08/01/10/Magnoliophyta. Diakses pada 23 April 2015.
Siregar. 2010. Bunga Sepatu.
www.wordpress.com/01/04/2010/Bunga-sepatu. Diakses pada 23 April 2015.
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UM
Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Wikipedia. 2013. Brassicaceae:
http://id.wikipedia.org/wiki/Brassicaceae.
Diakses pada 23 April 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar