LAPORAN
PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE
LILIOPSIDA
(Subclassis
Alismatidae dan Subclassis Arecidae)
Oleh:
Nama : Yuliana Putri
NIM : 1413161024
Kelompok : IV (Empat)
Fakultas /
Jurusan : Tarbiyah / Biologi
Kelas/Semester : Biologi A /
Semester IV
Asprak : 1. Ali Nurdin
2. Nina Maulida
PUSAT
LABORATORIUM IPA BIOLOGI
FAKULTAS
TARBIYAH JURUSAN IPA BIOLOGI
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2015
LILIOPSIDA
(Subclassis
Alismatidae dan Subclassis Arecidae)
I.
TUJUAN
1. Menemukan ciri-ciri khusus spesies
tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis Alismatidae dan
Subclassis Arecidae
2. Membedakan ciri-ciri khusus tumbuhan
yang termasuk pada family – family yang ada dalam Subclassis Alismatidae dan
Subclassis Arecidae
II.
DASAR TEORI
Magnoliophyta
atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan
generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri
atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan
dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina
berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah
(karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya
terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di
dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu
magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae) (Sudarsono, 2005: 20).
Kelompok tumbuhan Liliopsida mempunyai akar serabut dan tulang daunnya
sejajar atau melengkung. Batangnya tidak berkambium, tidak bercabang-cabang,
tetapi beruas-ruas. Bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya. Semua
Liliopsida merupakan tumbuhan monokotil yang memiliki biji berkeping satu,
mencakup sekitar 50.000 jenis yang dikelompokkan menjadi 40 famili. Beberapa
jenis mempunyai habitus pohon, namun kebanyakan berupa herba semusim atau
tahunan. Batangnya bercabang sedikit atau tidak sama sekali. Daunnya memiliki
pelepah pada pangkalnya, kebanyakan berupa daun tunggal dengan tulang daun yang
sejajar atau melengkung. Jaringan pembuluh tersusun dalam berkas yang tersebar
dalam jaringan empulur. Batangnya tidak mempunyai kambium sehingga hanya
terjadi pertumbuhan oleh jaringan primer. Bunga Liliopsida mempunyai bagian
bunga dengan jumlah kelipatan 3. (Sudarsono, 2005 : 20-22). Pada liliopsida terdapat
beberapa subkelas, adapun
pada praktikum kali ini dibahas dua subkelas yaitu Subclassis Alismatidae dan
Subclassis Arecidae.
1.
Subclassis
Alismatidae
Subclassis Alismatidae mempunyai 4
ordo dan 16 family, Alismatidae mempunyai karakteristik bunga Apokarp, herba
akuatik, sistem pembuluh biasanya tidak mengandung lignin, pollen triaperture, sel tetangga pada
stomata kebanyakan 2, pembuluh terbatas pada akar (Asep, 2013: 15). Family dari subclassis Alismatidae yang akan kita bahas
dalam kegiatan praktikum ini adalah 1 Family yaitu family Limnocharitaceae.
Family Limnocharitaceae merupakan
tumbuhan dengan perbungaan batang. Daun basal, stomatanya paracitic. Perbungaan
scapose, dengan bentuk seludang bunganya yang subtending setiap bunga. Bunga
actinomorf, biseksual, soliter atau di pseudoumbels. Sepals 3, terus-menerus.
Kelopak 3, putih atau kuning. Benang Sari 3 sampai 100. Superior ovarium.
Carpels 3 hingga 20, dalam 1 (jarang 2) whorls, gratis atau basally conate.
Ovula 12-100 per carpel dan tersebar di atas permukaan bagian dalam. Buah yang
folikel. (Wikipedia. 2013).
2.
Subclassis
Arecidae
Subkelas Arecidae merupakan
Liliopsida yang mempunyai habitus bervariasi , ada yang herba, semak, bahkan
pohon. Duduk daun dengan pola tersebar namun ada juga yang roset akar maupun
roset batang, bunga pada umumnya berukuran kecil dalam perbungaan spadiks dan
ditutupi oleh spatha, perhiasan bunga pada umumnya berukuran kecil dan tidak
bisa dibedakan anatara kaliks dan korolla. Subkelas ini terdiri atas 4 ordo, 5
familia dan kurang lebih 5.600 species (Asep, 2013: 15) Family dari subclassis Arecidae yang akan kita bahas
dalam kegiatan praktikum ini adalah 3 Family yaitu:
a. Familia Pandanaceae
Merupakan familia yang
habitusnya berupa semak, perdu atau pohon dengan batang yang besar dan rumbuh
tegak, bercabang-cabang, atau berupa liana dengan batang-batang memanjat, pada
pangkal batang terdapat akar tunjang, kadang-kadang akar keluar dari bagian
batang yang lebih tinggi, bahkan dari cabang-cabangnya, daun sempit, panjang,
bangun pita dengan tepi berduri kecil-kecil tajam, duri kadang-kadang juga pada
sisi punggung ibu tulangnya, tersusun dalam garis spiral (spirotich) yang
biasanya ada 3, bunga berkelamin tunggal, telanjang tersusun sebagai bunga
tongkol yang bersifat majemuk, terdapat pada ujung batang atau dalam ketiak
daun-daun pelindung yang besar, seringkali berwarna, bunga jantan dengan atau
tanpa putik yang rudimeter, mempunyai banyak benang sari yang terdapat pada
sumbu bunga pendek atau panjang, tangkai sari bebas atau berlekatan, kepala
sari tegak terdiri atau 2 ruang sari yang masing-masing dapat terbagi lagi
dalam ruang-ruang yang lebih kecil. bunga betina tanpa benang sari mandul atau
bila ada kecil dengan posisi yang hipogin. Familia Pandanaceae diwakili oleh
tanaman Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi).
b. Familia Araceae
Adalah familia yang habitusnya berupa terna
dengan getah yang cair atau seperti susu, pahit. Dalam tanah mempunyai rimpang
yang memanjang atau seperti umbi, kadang-kadang memanjat, jarang dengan batang
berkayu, daun biasanya tidak banyak, kadang-kadang baru berbentuk setelah
keluar bunga, tunggal atau berbagi sampai majemuk, kebanyakan tersusun sebagai
roset akar atau tersebar pada batang atau bersilang dalam 2 baris, helaian
bangun jantung atau perisai sering tombak atau anak panah, dengan tangkai yang
pada pangkal berubah menjadi upih daun yang seringkali tipis seperti selaput.
Bunga kecil, dalam jumlah yang besar tersusun sebagai bulir atau tongkol yang
mempunyai seludang, sering berbau tidak sedap, bunga banci atau berkelamin
tunggal, bunga yang banci sering sama, yang berkelamin tunggal pada tongkol
teratur sedemikian rupa sehingga bunga jantan terdapat dibagian atas tongkol
dan bunga jantan betina dibagian bawahnya. Bunga yang banci mempunyai perhiasan
bunga yang terdiri 4-6 segmen atau berlekatan membentuk badan seperti piala,
bunga yang berkelamin tunggal tanpa hiasan bunga, benang sari 2-4-8. Berhadapan
dengan segmen-segmen hiasan bunga, kepala sari membuka dengan celah atau liana,
bebas atau bersatu menjadi satu massa, pada bunga betina sering terdapat benang
sari–benang sari yang mandul. Familia Araceae diwakili oleh tanaman Anthurium
crystalinum (Kuping Gajah) (Tjitrosoepomo.
2010 : 461)
c.
Familia
Arecaceae
Family
Aracaceae mempunyai karakteristik semak, pohon atau bahkan liana, batangnya
amat pendek hampir tidak ada, ada yang langsing berbentuk panjang dan bersifat
lentur, biasanya tidak bercabang. Mempunyai bentuk daun tunggal bercangap
berbagi atau majemuk dengan susunan tulang-tulang menjari atau menyirip.
(Tjitrosoepomo. 2010 : 459). Daunnya seringkali penuh dengan dengan sisa-sisa tangkai daun
yang lebar berbentuk upih yang tidak gugur, akar pertama yang berasal dari
lembaga segera hilang dan diganti dengan akar-akar yang sama besar yang keluar
dari pangkal batang, daun tunggal, bercangap, berbagi atau majemuk dengan
susunan tulang-tulang menjari atau menyirip, biasanya besar, panjangnya dapat
mencapai beberapa meter, tersusun sebagai roset batang atau roset akar, pada
jenis-jenis yang memanjat, tersebar dalam kuncup, daun berlipat bila telah
berkembang biasanya berujung tajam, tepi atau ibu tulang berduri.
Bunga kecil, banci atau karena adanya reduksi
salah satu alat kelaminya menjadi berkelamin tunggal, berumah satu atau berumah
dua, kadang-kadang poligam, tersusun dalam bunga majemuk yang bersifat seperti
malai, biasanya dengan ibu tangkai bunga yang menebal, yang keseluruhanya
membentuk yang disebut bunga tongkol. Karangan bunga itu jarang terdapat pada
ujung batang, tetapi biasanya diketiak-ketiak daun atau pada batang dibawah
roset daun, kebanyakan diselubungi oleh daun pelindung yang disebut seludang
bunga, seludang bunga banyak atau sedikit, seperti belulang atau seperti
membran. Hiasan bunga ganda, berupa 3 daun kelopak yang terpisah-pisah atau
berlekatan dengan susunan seperti genting atau kutub-kutub, dalam bunga jantan
biasanya tersusun seperti katup-katup dalam bunga betina seperti genting. Benang
sari biasanya 6, tersusun dalam 2 lingkaran, jarang lebih dari 6 ( 3- banyak )
atau hanya 3, bebas satu dari yang lain atau berlekatan, kepala sari beruang 2,
membuka dengan celah membungkus, serbuk sari dengan permukaan yang licin jarang
berduri. Familia Arecaceae diwakili oleh tanaman Cocos nucifera (Kelapa).
III.
ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Lup
b. Silet/Cutter
c. Lembar hasil pengamatan dan alat tulis
2. Bahan
1.
Family Limnocharitaceae : Limnocharis flava (Genjer)
2.
Family Pandanaceae :Pandanus am aryllifolius (Pandan
Wangi)
3.
FamilyAraceae : Colocasia esculeta (Keladi)
4.
Family Arecaceae : Veitcheia memili (Palem)
IV.
LANGKAH KERJA
1.
Spesimen tumbuhan yang ada dalam hal habitus, pola
percabangan, dan bentuk/segi penampang melintangnya diamati.
2.
Daunnya dalam hal filotaksis,
komposisi, pertulangan, bentuk dan tepian daunnya diamati.
3.
Komposisi, jenis karangan bunga, dan
simetri bunganya diamati serta dibandingkan.
4.
Perhiasan dan alat kelamin bunga,
yaitu corolla, calyx, perigonium, stamen, dan pistillum diamati.
5.
Bagian-bagian tumbuhan seperti
percabangan tumbuhan digambar, diperhatikan pula letak stipulanya, penampang
memanjang bunga, stamen dan pistillum, serta bagian-bagian tumbuhan tersebut
diberi nama dan digambar.
VI. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini adalah mengenai kelas
Liliopsida, Liliopsida merupakan tumbuhan monokotil yang memiliki
biji berkeping satu. Namun pengamatan pada
subclassis Alismatidae dan subclassis Arecidae. Pada subclassis Alismatidae
dibahas satu family yaitu family Limnocharitaceae dengan spesies genjer (Limnocharis flava). Sedangkan pada
subclassis Arecidae di bahas tiga family yaitu family Pandanaceae dengan
menggunakan spesies Pandanus
Amarilyfolius (Pandan wangi), family Araceae diamati spesies keladi (Caladium bicolor), dan family Arecaceae
dengan spesies palem (Roystonea regia).
Berikut pembahasannya dari tiap speies dengan family dan sub kelas yang
berbeda.
Menurut Tjitrosoepomo (2010: 285), ordo Alismatales
memiliki ciri-ciri terna, yang kebanyakan tumbuhan air atau rawa dengan
daun-daun tunggal yang mempunyai sisik-sisik dalam ketiaknya.
Klasifikasi Limnocharis
flava (Genjer)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Alismatidae
Ordo : Alismatales
Famili : Limnocharitaceae
Genus : Limnocharis
Spesies : Limnocharis
flava
Limnocharis
flava (Genjer) adalah salah satu contoh spesies dari
subclassis Alismatidae family Limnocharitaceae. Berdasarkan
pengamatan spesies ini memiliki habitus herba dengan pola
percabangan monopodial serta segi penampang batangnya segitiga berarah tegak
lurus ke atas. Daunnya tunggal, filotaksis daunnya roset akar (equitant), bentuk daunnya bulat, ujungnya runcing (mukronatus), dengan pangkal
daunnya jenis trunkatus, bagian tepi daun bergelombang (undulatus), serta memiliki pertulangan daun yang sejajar melengkung.
Genjer memiliki macam bunga majemuk dengan
perbungaan umbela komposita atau simosa. Serta simetri bunga pada genjer adalah
Zigomorf karena hanya dapat dibagi dua bagian. Perhiasan bunga pada genjer
terdiri dari mahkota dengan sepal tiga helaian berwarna kuning juga pada
kelopak dengan petal yang jumlahnya sama namun berwarna hijau. Kemudian alat
kelamin bunga terdiri dari benang sari yang jumlahnya banyak dan berwarna
kuning sedangkan putik berjumlah satu letaknya ditengah dikelilingi oleh benang
sari. Distribusi seks pada genjer adalah jelah berumah satuatau monoseus.
Terdapat ciri khas atau bagian tambahan pada genjer selain batangnya yang
berbentuk segitiga, yaitu batang yang berrongga seperti gabus.
Terdapat beberapa hal dari pembahasan diatas yang
sesuai dengan teori dan tidak. Yaitu suku Limnocharitaceae adalah berupa terna
air, mengapung atau surbmers, jarang sekali berakar pada dasar. Daun tunggal
tersusun dalam rozet akar, tersebar atau berkarang dengan bentuk yang beraneka
ragam, yang berhelaian lebarbiasanya bertulang melengkung. Bunga berkelamin
tunggal, berumah dua atau banci, aktinomorf, terpisah-pisah atau dalam
rangkaian simos, teletak dalam daun pelindung yang terbagi dua, atau diantara
dua daun pelindung yang duduknya berhadapan, yang terpisah-pisah biasanya bunga
betina, sedang bunga jantan majemuk. Hiasan bunga dapat dibedakan dalam kelopak
yang terdiri atas 3 daun kelopak dan 3 daun mahkota (Tjitrosoepomo, 2010: 392).
Limnocharis flava atau genjer
serung dimanfaatkan sebagai makanan, karena didalam genjer banyak sekali kandungan
protein yang bisa kita makan, bukan hanya protein dalam genjer juga
terdapat karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, dan serat (Vie, 2013).
Pengamatan selanjutnya
yakni pada sub kelas Arecidae pada spesies Pandan wangi dari family
Pandanaceae. Pandanus amaryllifolius mempunyai
karakteristik berupa semak, perdu ataupun pohon dengan batang yang besar dan
tumbuh tegak, bercabang-cabang atau berupa liana dengan batang-batang yang
memanjat, pada pangkal batangnya terdapat akar tunjang. (Tjitrosoepomo, 2010 : 468). Berikut gambar dan klasifikasinya;
Klasifikasi Pandan Wangi
Kerajaan : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Subclass :
Arecidae
Ordo :
Pandanales
Famili :
Pandanaceae
Genus : Pandanus
Spesies : Pandanus amaryllifolius
Berdasarkan
hasil pengamatan habitusnya berupa herba dengan
percabangan monopodial dengan bentuk atau segi penampang yang
bulat, mempunyai daun tunggal dengan letak equitant roset batang, pertulangannya sejajar, daunnya juga membentuk pita
yang panjang bertepi entire atau rata, ujung daunnya runcing dan pangkal daun
yang berpelepah atau disebut dekuren.
Bunga pada pandan tidak dapat diamtai karena ketidaktersediaan bahan.
Namun, menurut teori bunga pada Pandanaceae berkelamin tunggal, telanjang,
tersusun sebagai bunga tongkol yang bersifat majemuk, terdapat pada ujung
batang atau dalam ketiak daun-daun pelindung yang besar, seringkali berwarna.
Bunga jantan dengan atau tanpa putik yang rudimenter, mempunyai banyak benang
sari yang terdapat pada sumbu bunga pendek atau panjang tangkai sari bebas atau
berlekatan, kepala sari tegak terdiri atas dua ruang sari yang masing-masing
adapt tebagi lagi dalam ruang ruang yang lebih kecil. Bunga betina tanpa benang
sari mandul atau bila ada kecil dengan posisi yang hipogin (Tjitrosepomo, 2010:
469).
Pandan wangi P. Amaryllifolius dapat
dimanfaatkan sebagai pewangi minyak rambut, pemberi aroma masak-masakan
(kue-kue) tertentu (Tjitrosepomo, 2010: 469).
Klasifikasi
Keladi
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Sub
Kelas :
Arecidae
Ordo :
Arales
Spesies :
Caladium bicolor
Keladi merupakan sekelompok tumbuhan dari
genus Caladium (suku talas-talasan, Araceae).
Dalam bahasa sehari-hari keladi kerap juga dipakai untuk menyebut beberapa
tumbuhan lain yang masih sekerabat namun tidak termasuk Caladium,
seperti talas
(Colocasia). Keladi sejati jarang membentuk umbi
yang membesar (Wikipedia, 2015). Berdasarkan hasil praktikum, keladi berhabitus herba dengan percabangan
monopodial dengan bentuk segi penampang yang bulat. Keladi memiliki daun
tunggal yang terletak tersebar atau filotaksisnya roset akar. Bentuk daun
keladi koronatus dengan pertulangan atau urat daun menjari. Daun keladi
memiliki tepi bergelombang, ujung daunnya runcing atau akuminatus dengan
pangkal daun kordatus atau jantung. Caladium
bicolor yang diamati memiliki daun yang warnanya bercak merah dan bercak
putih.
Bunga pada
keladi tidak dapat diamati karena tanaman keladi yang diamati belum berbunga.
Namun menurut teori, salah satu ciri khas keladi adalah bentuk bunganya, yang memiliki
tonjolan bulat memanjang dengan ujung tumpul yang disebut spandiks (dibungkus
seludang yang disebut spata). Hampir semua jenis keladi tidak berbatang, tetapi
membentuk pelepah/ tangkai daun dan daun yang bentuknya sangat bervariatif
(segitiga, oval, bulat, hingga panjang). Pangkal daun berlekuk, tulang daun
sangat menunjang keindahan daunnya, serta tepi daun yang rata dan ada pula yang
berlekuk/ bergerigi menyerupai gergaji. Semua jenis keladi hias yang berasal
dari genus caladium mempunyai umbi sejati. Kulit umbi berupa lapisan tipis dan
didalam ubi terdapat mata tunas yang dapat digunakan sebagai alat perkembangbiakan
secara vegetative (Maria
Ulva, 2011). Distribusi seks pada tanaman ini adalah berumah satu atau
monoseus.
Klasifikasi
Palem
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Sub Kelas :
Arecidae
Ordo :
Arecales
Spesies :
Roystonea regia
Berdasarkan
hasil praktikum didapat bahwa palem memilikihabitus pohon dengan percabangan
monopodial dengan segi penampang yang bulat. Macam daun palem yaitu daun
majemuk dengan letak daun berhadapan dengan filotaksis roset batang. Bentuk
daunnya pta lanset, pertulangan daun sejajar, tepi daun palem rata, ujung
daunnya runcing, dan pangkal daunnya dekuren.
Bunga pada
palem tidak dapat diamati, namun menurut (Baharuddin, 2012) bahwa bunga palem
memiliki perbungaan panikula atau spadiks yang diliputi oleh spata yang bisa
mengayu. Setiap bunga uniseksual atau biseksual, (tumbuhan berumah satu),
aktinomorf atau sedikit zigomorf, trimer, sepal 3 lepas atau menyatu, valvatus,
pada bunga betina, jarang berupa tepal 2+2, atau perinthium tereduksi atau
tidak ada, stamen umumnya 6 dalam 2 lingkaran. Bentuk bunga jantan jantan dan
bunga betina dapat dibedakan ketika masih seludang. Bentuk bunga jantan lonjong
memanjang dengan ujung kelopak agak meruncing dengan garis tengah lebih kecil
sedangkan bentuk bunga betina agak bulat dengan ujung kelopak agak rata serta garis
tengah bunga agak tebal.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut:
1.
Lymnocharis flava atau
genjer memiliki ciri khas berupa batang yang berbentuk segitiga batangnya
seperti gabus, bunga apokarp, dan habitus herba akuatik.
2.
Pandan wangi
memiliki filotaksis daun yang menempel pada batang atau roset batang pada ujung
daunnya biasanya berduri dan memiliki aroma wangi.
3.
Caladium bicolor memiliki
daun yang letaknya roset akar, daunnya berwarna hijau bercampur bercak putih
dan merah.
4.
Palem memiliki
letak daun roset batang, dengan batang yang menjulang tinggi. Daunnya majemuk
berbentik pita lanset
PERTANYAAN DAN JAWABAN:
1.
Tuliskan ciri – crri khusus tumbuhan
yang termasuk kepada subclassis Alismatidae dan Arecidae?
Ciri-ciri khusus pada subclassis Alismatidae yaitu
sebagian besar berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit yang berkayu, tidak
mempunyai kambium sehingga tidak ada pertumbuhan sekunder. Ikatan pembuluh
terbuka dan tersebar. Sistem perakarannya adalah perakaran adventitif
(serabut). Daun pada umumnya dengan pertulangan daun parallel (sejajar),
kecuali pada Araceae sebagian tumbuhan dengan pertulangan daun menjala. Helaian
daun seringkali berukuran kecil dengan tangkai yang pendek dan ada pelepah.
Bagian-bagian bunga pada umumnya kelipatan 3, jarang kelipatan 2 atau kelipatan
4. Embrio biji mempunyai satu kotiledon. Polen biasanya uniaperture (punya satu
lubang) dan plastidanya tipe P (berisi protein)
Sedangkan ciri-ciri pada subclassis Arecidae mempunyai
habitus bervariasi, ada yang herba, semak, bahkan pohon. Duduk daun dengan pola
tersebar namun ada juga yang roset akar maupun roset batang, bunga pada umumnya
berukuran kecil dalam perbungaan spadiks dan ditutupi oleh spatha, perhiasan
bunga pada umumnya berukuran kecil dan tidak bisa dibedakan antara kaliks dan
korolla.
2.
Jelaskan kekhasan dari Limnocharis flava?
kekhasan dari Limnocharis
flava atau genjer adalah tumbuhan ini tumbuh di permukaan perairan atau
akarnya masuk ke dalam lumpur, tumbuhan tahunan, rimpang tebal dan tegak,
tinggi tumbuhan dapat mencapai setengah meter, daun tegak atau miring, tidak
mengapung, tangkainya panjang dan berlubang, helainnya bervariasi bentuknya,
mahkota bunga berwarna kuning dengan diameter 1.5 cm, kelopak bunga berwarna
hijau.
3.
Jelaskan kekhasan dara Cocos nucifera dilihat dari bunganya?
Kekhasan Cocos
nucifera adalah Bunga majemuk dan terletak pada rangkaian yang dilindungi
oleh bractea, bunga terdiri dari bunga jantan dan betina.bunga betina terletak
di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal.
4.
Jelaskan kekhasan dari Anthurium sp dilihat dari perbungannya?
Bunga Antrium sp berbentuk jantung, umumnya berwarna
menyolok dan mengkilap, warna seludang bunga amat bervariasi, misalnya merah
cerah, kuning, pink, putih atau bintik bintik merah dengan warna dasar putih
atau kombinasi dari warna-warna tersebut.
5.
Tuliskan dan jelaskan family
subclassis Arecidae yang anggotanya banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias?
Family pada subclassis Arecidae yang banyak
dimanfaatkan sebagai tanaman hias yaitu dari family Araceae, Ciri khas dari
suku Araceae adalah bunga majemuk bertipi tongkaol yang berseludang (spatha).
Setiap bunga kecil, uni atau biseksual tetapi tumbuhan umumnya berumah satu.
Pada bunga biseksual perhiasan bunga umumnya 4 – 6 atau tidak ada. Pada bunga
uniseksual perhiasan bunga tereduksi. Buah umumnya buah baka. Perkembagan tanaman
hias sekarang ini sangat pesat, khususnya untuk jenis - jeinis tanaman hias
dari familia Acerace seperti Anthurium, Aglaonema, Alocasia, Caladium,
Phylodendron dan jenis - jenis tanaman hias lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Asep. 2013. Panduan Praktikum
Botani Phanerogamae. Cirebon: IAIN SNJ Press.
Baharuddin. 2012. Palem Raja
Roystones regia: http://baharuddin
raufsblog.blogspot.com/2012/06/palem-raja-roystonea-regia.html. Diakses pada 17 Mei 2015.
Maria Ulva. 2012. Caladium
bicolor keladi hias: http://siiaynee.blogspot.com /2011/12/makalah-caladium-bicolor-keladi-hias.html.
Diakses pada 17 Mei 2015.
Sudarsono,
dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi.
Malang: UM Press.
Tjitrosoepomo,
Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar